GGF Corpcomm

Bulan Mutu Great Giant Foods 2021 Kembali di Gelar

Bulan Mutu Great Giant Foods (BMG) tahun 2021 kembali digelar setelah tahun lalu ditunda pelaksanaannya akibat pandemi Covid 19. Tahun ini kegiatan BMG merupakan tahun ke-14 diselenggarakan sepanjang kegiatan mutu di perusahaan. Pembukaan kegiatan BMG secara langsung dilaksanakan di Gedung Training Center dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

BMG 2021 secara resmi dibuka oleh Managing Director Great Giant Foods (GGF) Wayan Ardana secara virtual, pada Selasa, 1 Desember 2021. Kegiatan BMG salah satunya adalah seminar mutu secara online. Seminar tersebut menghadirkan narasumber Dr. Indrawan Nugroho selaku CEO Corporate Innovation Asia, dengan tema “Winning the New Normal With Operation Excellence and Digital Transformation”.

Dalam sambutannya, Wayan Ardana, menyampaikan bahwa kegiatan BMG bertujuan untuk mempertahankan dan menjaga konsistensi dari sistem mutu GGF untuk membentuk sumber daya manusia yang lebih baik. “Terima Kasih kepada semua leader dan karyawan yang terlibat dalam acara BMG dan khususnya bagi teman-teman yang membuat project, saya berikan apresiasi yang sangat tinggi,” ujar Wayan Ardana.

Wayan berharap budaya seperti itu tetap bisa dipertahankan, sebab tantangan GGF ke depan juga akan meningkat dan sulit. Untuk itu ada sesuatu yang harus dilakukan tentunya ada dukungan dari sumber daya manusia yang kuat, infrastruktur, dan top manajemen.

Selain itu, Wayan juga berharap pelaksanaan BMG bisa berjalan baik dan bisa menunjukan suatu kontribusi yang cukup buat perusahaan mulai dari perbaikan sederhana sampai pada project yang memberikan saving yang cukup baik bagi operasional perusahaan.

“Kita tidak bisa lepas dari continuous improvement karena ini menjadi pondasi perusahaan dan kita menjadi pionir yang diminta untuk sharing oleh rekan-rekan di Jakarta satu group dengan Gunung Sewu. Tentunya ini menjadi satu kebanggaan buat kita yang ada di Lampung,” tutup Wayan

Share

GGF Talks Merayakan Hari Anak Nasional tahun 2021

Dalam rangka merayakan Hari Anak Indonesia 2021, Giant Foods (GGF) Family mengadakan diskusi online bertajuk “GGF Talk Hari Anak Indonesia” melalui kanal Live Instagram. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 19 November 2021. GGF Family menghadirkan Narasumber yaitu Indra Ardiyanto Head of Corporate Communication GGF, Febby Founder of BTS Army Indonesia, serta Iqbal dan Petra perwakilan dari PT Sewu Segar Nusantara (SSN).

Mengawali diskusinya, Indra menyampaikan bahwa GGF merupakan brand entity yang memiliki beberapa unit bisnis di bawahnya yang semua bergerak di sektor pangan. Bisnis utama GGF adalah pengalengan nanas yang terintegrasi dan terbesar di dunia. Sesuai dengan visi dan misi perusahaan, GGF ingin memberikan nutrisi yang baik kepada seluruh masyarakat.

Iqbal menyampaikan bahwa sudah hampir 26 tahun Sunpride hadir untuk memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat Indonesia. “Sunpride bersama GGF menginisiasi kan Great Children – Great Future untuk menekan angka stunting di Indonesia khususnya di daerah Lampung,” ujar Iqbal Digital Marketing Sunpride.

Selaras dengan tujuan dari GGF, Komunitas BTS Army Indonesia sangat mendukung peran GGF untuk membantu pemenuhan nutrisi masyarakat Indonesia. Terlebih di tengah pandemi yang banyak sekali dampaknya. “BTS Army Indonesia tidak hanya sebuah komunitas pecinta BTS, tetapi ingin menjadi bagian dalam aksi-aksi kemanusiaan yang berada di Indonesia,” ungkap Febby.

BTS Army sangat gembira karena beberapa kegiatan yang dilakukan selalu mendapat dukungan dari GGF. Hal itu membuktikan bahwa kolaborasi antar pihak sangat diperlukan untuk membantu lebih banyak orang, khususnya pemenuhan nutrisi bagi anak Indonesia.

Share

PT GGL, IPB, dan Pemda Lampung Tengah Sosialisasikan Program SPR

PT Great Giant Livestock (GGL) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) bersama Pemerintah Daerah Lampung Tengah melakukan sosialisasi Sekolah Peternakan Rakyat (SPR). Sosialisasi tersebut dalam bidang peningkatan kapasitas peternak, pemanfaatan ilmu dan teknologi, serta penerapan bisnis kolektif.

Prof. Drh. Agik Suprayogi sebagai penggagas kegiatan dari IPB University mengatakan bahwa SPR merupakan pusat pembelajaran dan penyuluhan yang berbasis pada riset. Prinsip modal sosial dapat terus dikembangkan dan dapat menjadi solusi dari permasalahan, baik di bidang sumberdaya alam maupun hubungan antar kelompok.

Kegiatan sosialisasi program SPR tersebut dilakukan PT GGL bersama IPB University pada kelompok Peternak Sapi Limosin Kampung Astomulyo Punggur yang merupakan mitra PT GGL. Harapannya dengan adanya SPR ini bisa menjadi wadah bagi kelompok tani menambah pengetahuan sehingga kedepan peternak sapi di Lampung Tengah semakin banyak dan mandiri.

Dalam hal ini, IPB University sebagai penggagas sekaligus sebagai narasumber menjelaskan terkait inovasi Katuk Depolarisasi sebagai pakan sapi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan dan produktivitas ternak. “Inovasi ini harus dipopulerkan kepada para peternak. Sebab Indonesia dengan kekayaan keanekaragaman hayatinya mempunyai potensi yang sangat besar untuk menyediakan obat alami ternak, salah satunya tanaman katuk,” ujar Agik Suprayogi.

Sebaran sapi di Indonesia ada sekitar 18 juta, sementara kebutuhan untuk Indonesia diatas 26 juta. Untuk itu dibutuhkan adanya SPR yang didukung oleh PT GGL dan Pemerintah Daerah Lampung Tengah. Sehingga program pemberdayaan sumber daya manusia petani dapat ditingkatkan.

Kepala Divisi Sapi Perah PT GGL Yuliantoni Queen menyampaikan, perusahaannya berterimakasih kepada IPB yang sudah bersedia kerjasama. Diantaranya melalui pengembangan SPR, memberikan pencerahan, peningkatan kapasitas peternak melalui SPR yang didukung pemerintah daerah. “Kami juga bermaksud ikut berkontribusi dalam pembangunan ketahanan pangan khususnya daging sapi dan susu,” tutup Yuliantoni.

Share

Pertandingan Persahabatan GGF FC VS Bhayangkara FC, Melatih Mental dan Fisik

Great Giant Foods (GGF) dengan GGF Football Club (FC) nya baru-baru ini melaksanakan exhibition match bersama Bhayangkara FC di Stadion Sumpah Pemuda Way Halim, Bandar Lampung. Pertandingan persahabatan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan hari pahlawan pada 10 November 2021.

Setiap klub menurunkan dua kesebelasan masing-masing. GGF menurunkan GGF FC U-23 dan GGF FC All Star, sedangkan dari tim Polda Lampung menurunkan Bhayangkara FC dan Cakra Lampung FC. GGF FC U-23 berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1 atas Bhayangkara FC. Sedangkan tim GGF FC All Star harus mengakui keunggulan Cakra Lampung FC dengan skor 1-2.

Selaku Manajer TIM GGF FC, Wiryo Saputra mengaku senang bisa memanfaatkan momen hari pahlawan untuk menjalin persahabatan antara GGF bersama Polda Lampung melalui sepak bola. “Ini sebagai modal awal untuk para pemain, baik yang senior maupun junior di GGF FC untuk melatih mental dan fisik bertanding dengan klub profesional,” ungkap Wiryo.

Wiryo mengatakan bahwa tim GGF FC yang bertanding sore itu merupakan buah dari hasil selama 1 bulan melakukan seleksi dan latihan bersama. Komposisi pemain yang diseleksi masih dari lokal yaitu mengedepankan anak karyawan, dan pekerja di lingkungan GGF.

Wiryo berharap tim GGF FC ke depan dapat terus meningkatkan intensitas dan kualitas latihan. Sehingga dalam menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya akan lebih baik lagi. Diketahui pertandingan sore itu dimulai atau kick off pada pukul 16.00 WIB dengan cukup seru dan menghibur.

“Kendati GGF FC U-23 menang dengan skor akhir 2-1, kita tetap evaluasi untuk para pemain dan pelatih. Hal tersebut karena sebenarnya skor bisa lebih dari itu jika penyelesaian akhir dimaksimalkan dengan baik,” tutup Wiryo.

Share

Universitas Megou Pak Teken MoU dengan PT GGP

Universitas Megou Pak (UMP) Tulangbawang melakukan kerja sama dengan PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dilakukan pada Selasa 16 November 2021 di Training Center PT GGP.

MoU nomor: 005/GGP-GR/XI/2021 ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni antara Rektor UMP Dr. Triono, S. Sos, MIP dan Drh. Welly Soegiono selaku kuasa direksi PT GGP yang diwakili oleh Ir. Ahmad Fauzan. MoU tersebut berisi tentang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta implementasi merdeka belajar kampus merdeka.

Triono bersama 11 jajaran Dekan dan Dosen UMP berharap ke depan kedua belah pihak bisa saling bersinergi. Perlu disadari bersama oleh dosen dan mahasiswa untuk terjun di dunia kerja untuk menciptakan inovasi bagi masyarakat. “Kita lihat nanti apa yang bisa dikerjasamakan antara PT GGP dan Megou Pak, contohnya pengembangan kemitraan yang selama ini telah berjalan seperti ternak sapi, kemitraan pisang dan lain-lain,” terang Triono.

Sementara itu Ir. Fauzan menyambut baik dengan ditandatanganinya MoU bersama antara PT GGP dengan UMP untuk membangun kerja sama dengan tujuan yang sangat bermanfaat di bidang pertanian dan ekonomi sebagai pengembangan disiplin ilmu bagi para mahasiswa.

Harapannya MoU tersebut bukan hanya formalitas semata tapi bisa diaplikasikan dengan baik secara nyata, ditindaklanjuti dan bersinergi dengan program-program yang ada. Diakhir acara rombongan rektor, dekan dan dosen UMP mengunjungi sentra penggemukan sapi PT Great Giant Livestock (GGL), packing house Pisang dan melihat aktivitas panen nanas di Plantation Group I.

Share

PT GGP Menerima Kunjungan MSC Indonesia

Mediterranean Shipping Company (MSC) adalah salah satu Main Line Operator (MLO) di Indonesia yang berpusat di Swiss, yang merupakan jasa shipping line terbanyak. Biasanya PT Great Giant Pineapple (GGP) menggunakannya untuk ekspor produk nanas kaleng dan Pineapple Juice Concentrate (PJC).

Selama berada di perusahaan, Managing Director MSC Dhany Novianto beserta Owner Representative Jeremy Franc dan tim didampingi Managing Director Sales & Marketing PT GGP Josep Lay, Managing Director Great Giant Foods (GGF) Wayan Ardana, Head of Processed Pine Plantation Directorate Imanudin, dan Technical Advisor For Plantation and R&D Fauzan, Div. Head of Quality Assurance Ketut Isatriyanto, Factory Div. Head Halim Sunarto Jaya, Traffic Manager Maria Imawati.

Dhany Novianto mengatakan bahwa kunjungannya beserta jajaran MSC dalam rangka untuk melihat gambaran kegiatan bisnis PT GGP secara utuh. Ia berharap kedepannya akan terjalin kerjasama yang lebih baik dan berkesinambungan. “Harapannya kedepan ada kerjasama yang berkesinambungan, khususnya untuk mendukung kegiatan ekspor produk GGP,” ujar Dhany.

Pada kesempatan tersebut, pihak PT GGP mengajak Tim MSC melihat langsung proses panen buah nanas, proses pengalengan nanas di cannery hingga pemuatan ke dalam peti kemas di loading dock, PT Great Giant Livestock, PT Bromelain Enzyme, dan lokasi Research buah-buahan.

Atas nama MSC, Dhany Novianto mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT GGP yang sudah menyambut dengan baik dan sudah diperkenankan untuk melihat proses produksi secara langsung di beberapa titik unit bisnis yang ada. “PT GGP adalah perusahaan besar, tentunya MSC akan serius mendukung, khususnya yang terkait dengan aktivitas ekspornya,” tutup Dhany.

Share

Panen Perdana Pisang Cavendish di Pekutatan

Panen perdana pisang cavendish di Koperasi Mitra Nusantara Abadi, Banjar Segah, Desa Asahduren Kecamatan Pekutatan sebagai bentuk kemitraan antara PT Nusantara Segar Abadi (NSA) dengan petani yang diwadahi ke dalam Koperasi Mitra Nusantara Abadi.

Saat panen perdana, Bupati Jembrana I Nengah Tamba langsung menghadiri panen tersebut pada Rabu, 2 November 2021. Bupati Jembrana I Nengah Tamba seusai panen perdana pisang cavendish menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT NSA yang telah serius untuk memberdayakan petani-petani di Jembrana untuk ikut serta mengembangkan pisang cavendish di lahan-lahan yang kurang produktif.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Welly Soegiono selaku perwakilan dari PT NSA, yang telah berhasil memandu para petani-petani pisang sampai dengan berhasil melaksanakan panen perdana ini. Dari awal petani kita sudah diberi bibit secara gratis, kemudian ditanam selama 9 bulan dan didampingi juga selama proses pemeliharaan, serta yang terpenting hasil panen pun sudah dibeli, itu artinya bahwa dari hulu ke hilir sudah selesai dan tentunya itu yang sangat kita harapkan,” ujar I Nengah Tamba.

Bupati Tamba berharap ke depan makin banyak lagi petani-petani di Jembrana yang mau berkecimpung dalam mengembangkan tanaman hortikultura pisang cavendish. Sementara Welly Soegiono perwakilan dari PT NSA menyampaikan bahwa hal ini adalah bentuk pemberdayaan lahan-lahan milik petani di Jembrana.

“Hal tersebut mampu memenuhi kebutuhan pisang lokal khususnya di Bali, jadi tidak lagi mendatangkan dari Lampung. Apalagi hal itu juga sesuai dengan Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.” tutup Welly.

Nyoman Sudana selaku petani pertama yang mengembangkan pisang cavendish di Jembrana dan bermitra dengan PT NSA menuturkan mengawali untuk melakukan penanaman pisang Cavendish bekerjasama dengan PT NSA sekitar 10 bulan yang lalu. “Ketertarikan terhadap pengembangan pisang cavendish ini, karena dari segi panen, kurun waktu 10 bulan sudah bisa dipanen,” ungkapnya

Share

PT GGL dan IPB Uji Coba Inovasi Katuk Depolarisasi

Sebagai bentuk implementasi Program Matching Fund (MF) – Kedairekan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2021, tim pengusul program yang diketuai oleh Prof. Drh Agik Suprayogi menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) kedua.

FGD dilaksanakan di Aula Training Center (TC) PT Great Giant Livestock (PT GGL), pada Senin, 1 November 2021. FGD yang dilaksanakan untuk kedua kalinya tersebut mengangkat tema “Manajemen Kesehatan Hewan dan Peternakan Sapi Intensif. Pembelajaran PT GGL dan IPB”.

Dalam pelaksanaan FGD tersebut dihadiri oleh dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Peternakan, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dan profesional PT GGL. Kepala Divisi Sapi Perah PT GGL Yuliantoni Queen dalam sambutannya mengatakan bahwa kerjasama dengan IPB University merupakan suatu keberuntungan.

Kegiatan utama dalam FGD ini adalah uji coba katuk depolarisasi yang akan memberikan manfaat pada masyarakat peternakan. Prof. Agik mengatakan bahwa kerjasama IPB dengan PT GGL sangat penting. “Kami berharap untuk dapat mengembangkan konsep Tetra-Helix dalam mengembangkan hilirisasi-inovasi IPB kepada peternakan rakyat. Hal tersebut dalam bentuk pakan komplit sapi yang dilengkapi dengan katuk depolarisasi.” ujar Prof. Agik.

Hadir dalam FGD pakar kesehatan hewan dan peternakan, diantaranya Dr. Drh. Herry Soehartono yang membahas “Penanganan Penyakit Metabolik dan Bedah di Peternakan Sapi Perah maupun Potong”, dan Dr. Drh. Sri Murtini membahas “Potensi Penyakit Infeksi pada Sapi”.

Selain itu hadir juga Dr. Drh. Koekoeh Santoso membahas “Pemanfaatan Sistem Akuisisi Data Kesehatan dalam Kerangka Membangun Peternakan Presisi dan Cerdas”, Dr. Afton Atabany yang membahas “Pengukuran Kualitas Daging dan Susu Produk Peternakan’, serta Dr. Saludik yang membahas “Pengelolaan dan pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia”.

Share

Direktur Kementerian Perindustrian Kunjungi GGF

Great Giant Foods (GGF) menerima kunjungan kerja Direktur Industri Minuman Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Direktorat Jenderal Industri Agro, dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Edy Sutopo pada Kamis, 4 November 2021 di Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Dalam kunjungan kerja tersebut Edy Sutopo beserta rombongan secara langsung meninjau satu persatu unit bisnis yang berada di bawah GGF. Diantaranya adalah PT Great Giant Pineapple (GGP), PT Great Giant Livestock (GGL), PT Bromelain Enzyme (BE), dan PT Inbio Tani Nusantara (ITN).

Menurut Edy GGF sangat luar biasa, mampu menjadi model bisnis perusahaan yang sangat ideal. Hal tersebut karena penerapan bisnis yang terintegrasi satu dengan lainnya. Manajemen Lingkungan terkait dengan penerapan zero waste secara lingkungan berkelanjutan sudah baik dan dipastikan memiliki nilai efisiensinya.

Pola kemitraan kerjasama yang dibangun bersama petani melalui program Creating Shared Value (CSV) sangat menarik perhatian Edy. Ia berpendapat bahwa industri yang dijalankan oleh GGF tidak hanya menciptakan profit untuk perusahaan, tetapi juga ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Apa yang dimulai GGF dengan kemitraan koperasinya kami ingin belajar, apalagi dalam penerapan e-Grower. Kami bisa banyak belajar dari praktek bisnis yang ada di GGF sebagai inspirasi untuk pengembangan program-program selanjutnya. Model usaha yang sudah diterapkan oleh GGF bisa di dorong ke daerah lain agar ada kemajuan di berbagai daerah. ” ujar Edy.

Technical Advisor for Plantation and R&D Fauzan dalam kesempatan tersebut menjelaskan sekilas apa yang dilakukan GGF, sebenarnya core bisnis ada di nanas yang sudah beroperasi selama 36 tahun dan secara volume menjadi satu single area terbesar di dunia dan produksi tahun 2021 sudah mencapai 700 ribu ton.

“Limbah padat kulit nanas dimanfaatkan untuk pakan sapi, sedangkan limbah cairnya dimanfaatkan untuk biogas menggantikan sekian persen pemakaian batubara untuk pembangkit listrik kebutuhan perusahaan, Selanjutnya yaitu pemanfaatan kotoran sapi untuk kompos yang dikembalikan ke kebun untuk kesuburan lahan produksi perkebunan.” tutup Fauzan

Share