GGF Corpcomm

CEO GGF. “GGF is Different”

Tommy Watimena resmi menjadi CEO Great Giant Foods (GGF). Sebuah perusahaan yang memiliki lini bisnis makanan yang terintegrasi secara vertikal, di mana salah satu anak usahanya adalah PT Great Giant Pineapple (GGP) yang merupakan pemegang saham pengendali PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk.

Sebagai CEO baru di GGF, Tommy Watimena secara langsung datang ke Lampung untuk memperkenalkan diri dihadapan Top Manajemen GGF Lampung yang merupakan salah satu bagian usaha dari Gunung Sewu Group (GSG). Dihadapan jajaran leader GGF Lampung, ia mengawali dengan terlebih dahulu menceritakan tentang masa kecilnya.

“Waktu masih kecil, saya pindah ke Malang, saya dimasukkan ke asrama dengan harapan agar dapat membantu pengembangan diri saya. Ternyata sudah tinggal di asrama pun, saya masih butuh waktu untuk mengembangkan diri. Saya tidak pernah rangking di sekolah, tetapi saya selalu berusaha agar dapat meningkatkan apa yang saat itu saya terima . Saya datang ke Lampung saat ini ingin belajar, pada sesi tanya jawab nanti bukan hanya pertanyaan tetapi juga boleh kasih input,” ungkap Tommy sambil tertawa.

Sembari sesekali berjalan menghampiri para tamu, ia bercerita ketika bergabung dengan keluarga besar Gunung Sewu Kencana (GSK) 4 tahun lalu. Ia di interview langsung oleh Bapak Husodo Angkosubroto dan Bapak Setiawan Ahmad, pada waktu itu jelas tentang PT Sierad Produce akan dibawa kemana karena the company is in trouble. “Bulan pertama dibilang tidak punya uang untuk bayar gaji karyawan. Pak Husodo minta saya bantu GGF, saya tanya GGF mau dibawa kemana dan jawabnya justru dibalikan ke saya, GGF mau saya bawa kemana. Makanya hari ini saya mau menanyakan hal yang sama kepada kita semua,” kata Tommy Watimena.

Tommy mengatakan bahwa jika memiliki kemauan dan komitmen pasti bisa. Sierad yang dulu problem menjadi same thing profit table tetapi untuk menjadi great company adalah kerja ekstra. “GGF is different, mari kita bangun GGF bersama. Hari ini saya melihat kita sebagai perusahaan memiliki produksi dan kualitas yang bagus, tapi mampukah mengkomunikasikan kualitas yang kita bangun ini ke konsumen sehingga tidak harus banting harga,” tanya Tommy sembari mengakhiri acara Townhall Dinner.

Share

Peran FE Dibalik Suksesnya Produksi Buah GGF

Great Giant Foods (GGF) melalui Departemen Farm Equipment (FE) berfungsi melakukan pengolahan lahan tanam yang dibutuhkan plantation. Pengolahan lahan merupakan proses mengubah sifat tanah dengan menggunakan alat pertanian sedemikian rupa, sehingga diperoleh lahan tanam yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman.

Setiap tahunnya FE bisa menyajikan lahan berkualitas siap tanam untuk kebutuhan tanaman nanas, pisang, singkong, dan beberapa keperluan lain seperti lahan tanam Research & Development (R&D) yang mencapai 7.000 hektar. “Aktivitas land preparation dilakukan menyesuaikan budget plantation untuk lahan yang harus disiapkan dalam setahun,” ungkap Farm Equipment Manager Suparno.

Hasil pengerjaan pengolahan lahan tanam dengan standar kualitas sudah ditetapkan bersama oleh plantation. Hal tersebut menyangkut prasyarat yang dibutuhkan tanaman sehingga FE memiliki standar kualitas sebagai acuan. Aktivitas pengerjaan pengolahan lahan yang dilakukan adalah chopping, bajak (plowing), garu (finishing harrow), dan ridger. Terdapat banyak hal lain yang harus dilakukan untuk menyesuaikan hasil akhir dari pengolahan tanah agar sesuai standar.

“Kualitas menjadi harga mati bagi operasional di FE, karena operator yang berkerja dan apabila kemudian kualitasnya tidak sesuai maka tidak mendapatkan premi. Pola ini sudah dilakukan bertahun-tahun dan hasilnya bisa memenuhi standar kualitas yang ditentukan plantation. Kualitas hasil kerja dinilai oleh Quality Control (QC) Plantation bukan Departemen FE yang menilai,” tandas Suparno.

Suparno melanjutkan, bahwa kendala yang biasanya dirasakan di FE adalah pada saat musim hujan, banyak jadwal pengolahan lahan yang tidak bisa ditepati dan berpotensi diundur sehingga tidak sesuai dengan jadwal. Biasanya di situasi seperti itu harus mengorbankan kualitas tentunya dengan persetujuan plantation karena prioritas tanamnnya menjadi nomor satu di situ.

Pada tahun ini FE menyiapkan sebanyak 25 unit traktor untuk pengolahan lahan di tiga Plantation Group, juga mencadangkan unit buldoser dengan biaya operasional unit yang cukup mahal. “Harapan saya sebisa mungkin kegiatan pengolahan lahan diselesaikan dengan traktor, karena buldoser memiliki biaya operasional cukup tinggi terutama biaya BBM dan sparepart alatnya susah,” tutup Suparmo

Share

Latenol Sebagai Sarana Pengendalian Lalat Buah

Komoditas buah unggulan yang dibudidaya oleh Great Giant Foods (GGF) Terbanggi Besar, Lampung Tengah salah satunya adalah jambu kristal. Rasanya yang khas membuat buah jambu kristal banyak disukai masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Hal tersebut berpotensi menjadi primadona komoditas ekspor asal Indonesia.

Terdapat 360 hektar luas lahan produksi jambu kristal GGF di Terbanggi Besar dengan produksi rata-rata per tahun mencapai 8.675 ton. Salah satu penyebab penurunan kualitas dan produksi jambu kristal adalah serangan serangga lalat buah. Melalui pembuatan perangkat dapat menjadi cara untuk mengendalikan lalat buah tersebut.

Research and Development (R&D) GGF melakukan terobosan dengan membuat satu jenis produk obat untuk mengendalikan lalat buah yang diberi nama Latenol. Latenol dibuat khusus dengan aroma khas untuk menjerat lalat buah pejantan. Aroma Latenol bisa tercium hingga radius 10 Km.

Latenol dirilis oleh R&D sejak Oktober 2021 dengan total produksi sebanyak 23.750 pieces (pcs). Produksi Latenol dalam sehari mencapai 500 pcs dengan pengemasan satu bungkus terdapat 5 pcs. Pada tahun 2022, Bagian Protection R&D akan memproduksi Latenol sebanyak 7000 pcs perbulan berdasarkan kebutuhan yang diminta plantation.

Melalui pengaplikasian Latenol, GGF bisa menghemat sebesar Rp.840 juta per tahun dibandingkan dengan pemakaian obat perangkap konvensional produk pabrik. “Latenol memiliki harga pokok produksi sebesar Rp.6 ribu. Kalau dihitung kebutuhan plantation 7000 pcs / bulan penghematan bisa mencapai Rp.70 juta per bulan,” ujar M. Basuki Sustainable Agrimaterial Development & Protection Manager.

Penggunaan Latenol sangat mudah dengan menggunakan balok kayu digantung di dalam botol kemasan air mineral yang dilubangi untuk masuknya lalat buah. Dalam botol tersebut diisi air secukupnya sehingga lalat buah terperangkap di air dan mati.

“Dari yang sudah dilakukan, 12 persen tangkapannya lebih banyak dari obat produk pabrikan yang dipakai sebelumnya. Dalam sehektar bisa digunakan sebanyak 20 pcs dengan durasi pemakaian maksimal bisa 2 bulan,” tutup Nur Fadila tim Protection R&D

Share

GGF Sambut Baik Kunjungan Wali Kota Pangkalpinang

Great Giant Foods (GGF) menyambut kunjungan Wali Kota Pangkalpinang di GGF Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Kedatangan Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil beserta perwakilan Paguyuban Peternak Sapi dan Unggas di Kota Pangkalpinang dilaksanakan pada Kamis, 20 Januari 2022. Rombongan Wali Kota diterima langsung oleh Finance, Accounting & IT Manager PT Great Giant Livestock (GGL) Ferdy di Gedung Training Center.

Sebelum melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung proses breeding dan penggemukan sapi di PT GGL, Ferdy menerangkan tentang proses pola kemitraan PIR Sapi dengan masyarakat. “Pada intinya PT GGL memberikan pendampingan, memberikan pakan, dan petani melakukan perawatan serta pemeliharaan. Saat panen, sapi akan dikembalikan ke PT GGL sebagai penjamin pasar,” terang Ferdy.

Dikatakan Ferdy, bahwasannya peternakan memiliki peluang sangat besar. Konsumsi per kapita daging nasional 2,57 kg per tahun jauh di bawah Malaysia dan Filipina yang mencapai 8 kg, serta Australia tertinggi dengan 14 kg per tahun per orang. Usaha pengembangan sapi bibit sangat terpengaruh dengan infrastruktur.

Jika belajar dari permasalahan yang dihadapi pelaku usaha pembibitan sapi yang terintegrasi dengan kelapa sawit di Kalimantan. bahwa permasalahan terbesar adalah transportasi. Sehingga sapi yang dihasilkan memiliki proses penjualan terhambat. Menanggapi rencana tersebut, Maulan Aklil menerima dengan senang hati kalau PT GGL bisa merealisasikan kerjasama pola kemitraan sapi dengan masyarakatnya.

“Dengan senang hati kami menerima kalau ada penawaran kerjasama ini, yang terpenting tidak memiliki birokrasi dan segala macamnya yang panjang atau ribet. Pendanaan Bank SumselBabel sudah oke, semua siap membantu melaui KUR dan jaminannya adalah walikota,” ungkap Maulan Aklil Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil.

Mengatakan bahwa kedatangan ke PT GGL untuk belajar, sebagai wali kota akan di pertangungjawabkan kepada masyarakat. Lahan sebesar 60 hektar sudah siap untuk dilakukan kerjasama, jika berlanjut masih ada banyak lahan lainnya. Investasi selama tiga tahun terakhir di Pangkalpiang masuk hampir Rp2 Triliun.

Share

Mengelola Limbah Masker Bekas Pakai di GGF

Penggunaan masker pekerja semakin tinggi, hal ini terkait kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19 yang secara positif menandakan kesadaran pekerja untuk proteksi risiko yang cukup baik. Masker bekas pakai bisa menjadi penyebab penyakit atau media penularan virus. Hal ini tentu akan menjadi sangat berbahaya terutama virus penyebab Covid-19.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Great Giant Foods (GGF) mengambil langkah-langkah dalam upaya mengurangi risiko kesehatan akibat cara pembuangan masker bekas pakai di area perusahaan secara sembarangan. Pada Area GGF, semua pekerja harus berperan dalam mengelola masker bekas pakai karena bisa menjadi sumber penularan penyakit. Hal tersebut karena jumlahnya sangat signifikan dan berasal dari perumahan atau mess pekerja.

“Masker medis yang berasal dari klinik kesehatan, atau masker bekas pakai saat masa isolasi karena positif Covid-19 dikumpulkan dan dikirim ke pihak ketiga yang mempunyai lisensi atau memiliki izin sesuai dengan persyaratan yang diwajibkan Kementerian Lingkungan Hidup,” ungkap Ketua SMK3 GGF Arief Fatullah.

Masker bekas pakai yang tidak digunakan penyintas Covid-19 tetapi dipakai sebagai preventif dari penularan virus Covid-19 tidak dikirim ke pihak ketiga, melainkan dikumpulkan secara khusus pada tempat tertutup yang telah disediakan oleh bagian General Service di semua area mess dan perumahan perusahaan masingmasing Plantation Group.

Melalui langkah-langkah pengelolaan masker bekas pakai diharapkan dapat berpotensi menurunkan risiko penularan akibat penyalahgunaan penggunaan masker. Sementara itu, semua area perumahan khususnya di PG2 wajib memilah limbah-limbah masker dengan sampah atau limbah lainnya.

Share

Kabinda Lampung Lakukan Kunjungan ke GGF9

Great Giant Foods (GGF) menerima kunjungan Kepala Badan Intelejen Nasional Daerah (Kabinda) Lampung Iwan Satriawan beserta staf di Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada Rabu, 19 Januari 2022. Kabinda Lampung diterima langsung oleh Managing Director GGF Wayan Ardana didampingi Sn. Manager Corporate Affairs Hendri Tanujaya di Dining Room Training Center GGF.

Iwan Satriawan dalam sambutannya menjelaskan kedatangan di GGF berkeinginan untuk melihat secara langsung GGF mengelola lahan yang dimiliki. Menurut Iwan pengelolaan yang dilakukan GGF sangat baik bisa menyerap tenaga kerja. Proses yang dilakukan oleh GGF dengan menggunakan konsep terintegrasi yang semua komponen bisa terpakai untuk ketahanan nasional sangat baik bagi keberlanjutan.

“Jangan sampai tenaga kerja kita keluar negeri, padahal lahan kita masih luas untuk bisa menyerap tenaga kerja. Melalui industri pangan saja bisa menjadi negara eksportir dan memenuhi kebutuhan yang ada di dalam negeri. GGF sangat baik telah berkontribusi dalam ketahan pangan nasional,” ungkap Iwan.

Menurut Iwan, GGF bisa menjadi lumbung pangan nasional yang memenuhi kebutuhan di pulau jawa. Presiden Joko Widodo mengatakan foods estate yakni program jangka panjang pemerintah Indonesia bertujuan untuk menjaga ketahan pangan dalam negeri.

“GGF sudah melakukan hal tersebut, kami mendorong sekali GGF bisa memperluas tidak hanya di Lampung,tetapi bisa berkembang di wilayah Indonesia. Ketahan pangan nasional yang terdiri dari 6 pilar salah satunya adalah ketersediaan (availability). Banyak sekali ketersedian seperti susu, daging, dan buah-buahan” tutup Iwan

Share

GGF Terima Kunjungan YKEP TNI Angkatan Darat

Jajaran Manajemen Great Giant Foods (GGF) Terbanggibesar, Lampung Tengah menerima kunjungan kerja Ketua Yayasan Kartika Eka Paksi Pusat (YKEP) Letnan Jenderal TNI (Purn.) Tatang Sulaiman beserta tim terkait rencana penjajakan kerjasama pada Kamis, 13 Januari 2022.

Dalam kunjungan kerja di GGF, Tatang Sulaiman membawa serta pengurus YKEP diantaranya Kepala Bagian Rencana Bidang Usaha & Investasi Widhayat, Kepala Bidang Kesejahteraan Abdul Karim, Kepala Bidang Usaha & Investasi Syafi’ul, dan Staf Legal Bidang Perdatun YKEP Wawan Rusliawan.

“Kami dari YKEP datang ingin melihat dan belajar bagimana perkebunan dan peternakan yang dikelola GGF secara profesional dengan manajemen bisnisnya yang bagus karena dikelola secara terintegrasi. Saya kira hari ini kami akan mendapatkan pelajaran yang bagus dari kunjungan di GGF,” ungkap Tatang Sulaiman.

Rombongan tamu didampingi oleh Managing Director – Sales & Marketing PT Great Giant Pineapple (GGP) Member of GGF Josep Lay, Direktur External Affairs Welly Soegiono, dan Senior Manager Corporate Affairs Hendri Tanujaya untuk melihat satu persatu unit bisnis yang dijalankan GGF. Hal tersebut yakni proses produksi nanas kaleng, proses panen nanas, perkebunan pisang cavendish, proses packing jambu kristal, penggemukan sapi dan usaha susu segar hometown PT Great Giant Livestock (GGL).

YKEP melihat bahwa GGF telah sukses mengelola usaha perkebunannya. YKEP yang juga memiliki perkebunan kakao, pisang, dan sawit berharap dapat menjalankan dengan manajamen yang baik seperti GGF. “YKEP ingin menjalin kerjasama, karena saya melihat kerjasama GGF dengan masarakat juga bagus apalagi kerjasama antar institusi. Pola-pola kemitraan yang dibangun oleh GGF perlu untuk di aplikasikan, ” ujar lulusan Akademi Militer tahun 1986 Tatang.

GGF menyambut baik dan senang dengan kedatangan YKEP yang bermaksud menjalin kerjasama. Direktur Eksternal Affairs GGF Welly Soegiono melihat kedatangan YKEP untuk melihat langsung dengan kacamata mereka. GGF dinilai sebuah perusahaan yang bukan hanya tumbuh sendiri tetapi juga tumbuh dan berkembang bersama masyarakat di pedesaan dengan program kontrak growernya.

Share

GGF Dapatkan Penghargaan Kemenkes RI

Great Giant Foods (GGF) menjadi salah satu perusahaan swasta yang mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sebagai pihak yang ikut serta dalam memberikan dukungan kedaruratan dalam penanganan pandemi Covid-19. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono di Gedung Adhyatma Kemenkes RI, Jakarta Selatan, pada Rabu, 29 Desember 2021.

Terdapat 37 penerima penghargaan yang telah mendukung penanganan kedaruratan pandemi Covid-19 di RSDC Asrama haji Pondok gede serta hibah alat kesehatan untuk beberapa daerah di Indonesia melalui Pusat Analisis Determinan Kesehatan yang berkolaborasi dengan Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes.

Dalam sambutannya Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono mengatakan bahwa budaya gotong royong adalah budaya sosial yang harus dipertahankan satu dengan lain. “Ini adalah sinergitas antara pemerintah dan swasta atas dasar persaudaraan. Penghargaan diberikan sebagai wujud apresiasi Kemenkes RI kepada semua donatur yang terlibat dalam penanganan kedaruratan pandemi Covid-19 di Indonesia,” ungkap Dante Saksono.

Di sisi lain Inspektorat Jenderal Kemenkes RI Murti Utami memaparkan bahwa hasil bantuan para donatur mencapai Rp5,9 milyar yang sudah di hitung dalam bentuk barang dan donasi. “Semua bantuan kami salurkan terutama untuk Rumah Sakit Darurat di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur yang saat itu harus cepat mengatasi jumlah pasien yang melonjak. Selain itu juga sisanya kami salurkan ke Dinas Kesehatan dan rumah sakit daerah sesuai kebutuhan,” kata Murti Utami.

Dalam kesempatan tersebut Head of Corporate Communication GGF Indra Ardiyant hadir untuk menerima langsung plakat penghargaan Kemenkes RI. Ia menjelaskan bahwa GGF memiliki komitmen besar bersama pemerintah dalam penanganan dan pencegahan Covid-19.

“GGF telah mendonasikan beberapa bantuan terkait dengan pandemi Covid-19. Beberapa diantaranya adalah bantuan APD, rumah isolasi, mesin PCR di RSUD Lampung Tengah, donasi buah dan susu, sembako, dan bantuan kegiatan penyemprotan disinfektan,” tutup Indra.

Share

Tahun 2021, GGF Laksanakan Sebanyak 450 Bantuan Program CSR

Sepanjang tahun 2021 Great Giant Foods (GGF) laksanakan sebanyak 450 bantuan program Corporate Social Responsibility (CSR), yang merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dari pengelola perusahaan untuk para stakeholder dan pihak lain yang berkepentingan.

Melalui program CSR akan tercipta hubungan yang harmonis dengan lingkungan dan stakeholder sekitar perusahaan serta memberikan manfaat bagi masyarakat dalam hal pengembangan, pemberdayaan dan menyelesaikan masalah di lingkungan sekitar.

“Berdirinya perusahaan sudah pasti melibatkan banyak pihak di lingkungan sekitar. Salah satu tujuan dari CSR adalah membantu menyelesaikan masalah sekitar. Masalah yang dihadapi bisa datang dari berbagai aspek misalnya lingkungan, sosial, dan ekonomi,” kata Head of Corporate Affairs GGF Hendri Tanujaya.

Dalam menjalankan program CSR, perusahaan tentu memiliki beberapa tujuan, antara lain membuka kesempatan kerja sama dengan pihak lain, meningkatkan kesejahteraan di berbagai aspek, lingkungan sekitar menjadi lebih diperhatikan dan terjaga, serta merasakan langsung keuntungan dari program pemberdayaan dan pengembangan yang diberikan perusahaan.
Beberapa program CSR yang sudah dilakukan GGF misalnya bidang ekonomi yakni pengembangan UMKM, pengembangan Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur, modal usaha unggas, budidaya maggot, program kemitraan budidaya pisang mas dan PIR sapi.

Bidang kesehatan diantaranya program donor darah, vaksinasi Covid-19 gratis, pengobatan dan sunatan masal gratis, program Indonesia Hebat untuk mengurangi angka stunting dan obesitas, bantuan alat pelindung diri Covid-19, dan alat PCR yang diberikan kepada Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya, Kabupaten Lampung Tengah.

Bidang lingkungan dan kemasyarakatan diantaranya pengelolaan limbah rumah tangga dan ternak, penghijauan, pemberian bibit tanaman buah, memfasilitasi sarana dan prasarana kegiatan pemilu. Bidang pendidikan pemberian kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa melaksanakan PKL dan magang di perusahaan, pelatihan keterampilan dan seminar di bidang pendidikan, serta pemberian beasiswa.

Bidang infrastruktur diantaranya pembangunan rumah ibadah, fasilitas umum, kantor pemeritahan, instansi kesehatan, perbaikan jembatan, pembuatan saluran irigasi, kolam usaha budidaya ikan air tawar, dan perbaikan jalan kampung.

Share