GGF Corpcomm

PT GGP Bantu Rehap Jembatan Gantung Kampung Tanjung Ratu Ilir

PT Great Giant Pineapple (PT GGP), Terbanggi Besar, Lampung Tengah, realisasikan bantuan perbaikan jembatan gantung di Kampung Tanjung Ratu Ilir, Kecamatan Way Pengubuhan yang kondisinya rusak parah karena papan lantai mulai rapuh dan sebagian hilang.

Jembatan gantung dengan panjang mencapai 12 meter tersebut merupakan akses penghubung dua kampung yakni Kampung Purnama Tunggal dan Kampung Tanjung Ratu Ilir.

Kondisinya yang rusak parah, terutama di bagian lantai papan, menyulitkan bagi warga untuk menyeberang menggunakan unit kendaraan roda dua karena sebagian lantai jembatan lapuk karena termakan usia.

“Untuk menyeberang dengan jalan kaki saja warga kesulitan. Perlu berhati-hati karena sebagian papan sudah rapuh dan sebagian bolong karena papan sudah hilang,” ujar Kepala Kampung Banjar Ratu Dulhadi.

Agustian, selaku staff CRD GGF, mengatakan, perbaikan satu unit jembatan gantung yang dilakukan perusahaan karena prihatin terhadap kondisi warga, khususnya yang berprofesi sebagai petani karena mengalami kesulitan untuk akses ke lahan garapan harus menyeberangi sungai karena jembatan dalam kondisi rusak.

“Apalagi memasuki musim penghujan, warga mengalami kesulitan untuk menjangkau lahan garapannya. Alhamdulillah setelah perbaikan jembatan tersebut, warga tidak lagi kesulitan mengangkut hasil pertanian,” ujar Agustian, Selasa (16/11).

Selain bantuan perbaikan jembatan gantung, PT GGP juga menyerahkan bantuan perbaikan dan pengadaan sarana dan prasarana Kantor Kepala Kampung Banjar Ratu. Bantuan diterima langsung oleh Kakam Banjar Ratu Dulhadi, ujar Agustian

Share

Grand Launching Plantation Academy 2022

Plantation Academy merupakan program development yang diluncurkan Great Giant Foods (GGF) di tahun 2022. Plantation Academy dibuat berdasarkan kebutuhan bisnis untuk mengakomodir tujuan GGF dimana membutuhkan sosok ahli (expert) dan juga pemimpin (leader) masa depan yang berkesinambungan di area plantation.

“GGF sudah punya banyak expert maupun leader dan para peneliti handal saat ini. Perusahaan ingin mempertahankan dan mengembangkannya lebih jauh,” ujar Learning Development Department Head M. Nurdin Rhomadona. Nurdin menjelaskan bahwa inisiasi adanya program ini berawal dari kebutuhan bisnis kemudian terbentuk kolaborasi antara Plantation, R&D, dan HR, dalam hal ini Learning Development.

Plantation Academy dibagi dalam 2 sub program, yakni Plantation Management Program (PMP) dan Researcher Development Initiative (REDI).

Plantation Management Program langsung di bawah naungan Head of Processed Pine Plantation Directorate Imanudin dan untuk program Researcher Development Initiative diketuai oleh Technical Advisor for Plantation and R&D Fauzan.

Program PMP mencakup semua bidang yang ada di komoditi perkebunan (plantation comodity), mulai dari Processed Pine, Banana, Guava, dan PPIC. Begitu juga dengan Program REDI tidak hanya mencakup nanas saja tetapi juga Agri Technology, Crop Improvement, dan Kultur Jaringan (tissue culture) tetapi mengarah pada Regenerative Agriculture.

“Selamat bergabung para Management Trainee khususnya yang bergabung dalam program Plantation Academy. Bukan suatu hal yang mudah untuk mendapat tempat sebagai Trainee di Plantation Academy, karena harus melalui proses seleksi bertahap, juga harus bersaing dengan ribuan kandidat yang berminat untuk lolos sebagai Trainee di Plantation Academy Great Giant Foods,” ujar Imanudin.

Utama dalam program Plantation Academy adalah membentuk karakter trainee sesuai dengan budaya GGF. Karakter fokus pada dua hal penting yang perlu benar-benar dilakukan pertama GGF value, kedua Giant Behavior untuk membentuk sosok future leader yang tangguh, agile, dan sekaligus merepresentasikan budaya GGF.

Share

PT GGP Tinjau UMKM Komunitas Insan berdaya

PT Great Giant Pineapple (PT GGP), Terbanggi Besar, Lampung Tengah, meninjau kegiatan usaha kuliner produksi olahan keripik buah UMKM Komunitas Insan Berdaya di Desa Raja Basa Lama II, kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, Selasa (6/10/22).

Kehadiran PT GGP di rumah industri keripik olahan Komunitas Insan Berdaya untuk melihat langsung proses kegiatan usaha yang dilakukan terkait dengan pengajuan permohonan bantuan bahan baku buah untuk pengembangan produk olahan keripik.

“Kedatangan perusahaan untuk melihat langsung sejauh mana usaha yang sudah dilakukan karena beberapa waktu lalu UMKM ini mengajukan permohonan permintaan buah untuk pengembangan produksi khususnya buah nanas dan pisang. Sejauh ini sudah jalan produksinya berupa keripik singkong, macaroni, ubi jalar, nangka, dan salak,” terang CRD Specialist PT GGP Indra Jaya Kesuma.

Harapannya program ini bisa ditindaklanjuti karena UMKM ini berada di Desa Rajabasa Lama II, Kecamatan Labuhan Ratu, Lampung Timur yang berdampingan langsung dengan lokasi operasional Plantation Group 4 PT GGP, tambah Indra.

“Kita coba tindak lanjuti untuk melakukan pendampingan seperti UMKM lain yang sudah berjalan dengan PT GGP,” kata Indra.

Melimpahnya bahan baku nanas dan pisang PT GGP menginspirasi ibu-ibu yang tergabung dalam Komunitas Insan Berdaya untuk mengembangkan usaha yang tadinya hanya memproduksi keripik singkong, nangka, salak, dll ingin menambah produk baru dari bahan nanas dan pisang, terang Ketua UMKM Komunitas Insani Berdaya Mujiati.

“Saat ini kita sudah mampu memproduksi sebanyak 100 kg bahan baku dan menghasilkan sekitar 20 kg kripik dalam sehari. Mudahmudahan pengajuan kami dapat direalisasikan oleh PT GGP,”

Share

Employee Wellness Program Membawakan Special Class Pound Fit

Special Class Employee Wellness Program diadakan pada 31 Oktober 2022 di Gedung Serba Guna, Terbanggi Besar, Lampung. Pada acara special class ini, kelas olahraga rutin EWP yang biasa dilakukan 4x seminggu membawakan kelas baru yaitu Pound Fit. Kelas ini dihadiri oleh 84 peserta yang bukan sembarang peserta, namun rekan-rekan GGF yang sudah mengikuti kelas mingguan minimal sebanyak 20x yang dibuktikan melalui pengumpulan stempel saat hadir dalam tiap kelas.

Acara dimulai pada pukul 16.30 hingga 18.00 seperti kelas mingguan pada umumnya dengan peserta mengenakan jersey terbaru EWP berwarna hijau-putih yang didapatkan sebagai reward setelah mengikuti kelas sebanyak minimal 20x.

Jenis kelas yang diadakan cukup beragam dan bisa diikuti oleh semua karyawan GGF baik perempuan maupu laki-laki seperti Fun Cardio, Metabolic Conditioning, Zumba, dan Body Combat

Sangat sangat bagus, menyenangkan walau itu baru tau jenis senam tersebut tapi saya suka kalau bisa diadakan terus sebab saya mencari sehat kalau langsing itu bonus bagi saya,” ujar Heni Setiorini, Adm Asset Budget & Cost Control, salah satu peserta kelas mingguan yang paling rajin untuk ikut serta.

Kegiatan olahraga seperti pound fit ini tidak mungkin bisa terlaksanakan dengan lancar tanpa panitia yang gigih dan peduli terhadap kesehatan rekan-rekan GGF. “EWP ini adalah sebuah challenge bagaimana cara kita membuat suatu program yang bisa mengarahkan karyawan untuk memulai pola hidup sehat dengan berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat sehingga bisa menjadi habit dalam kehidupan sehari hari,” ungkap Santi Pratiwi dari tim Balai Pengobatan serta salah satu panitia EWP Lampung.

Santi lanjut mengucapkan bahwa ia senang bisa membantu karyawan untuk menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga in class rutin dan juga konseling gizi di setiap bulan saat pemeriksaan kesehatan sehingga karyawan tau makanan yang harus diperhatikan untuk mengurangi berat badan, kolesterol, asam urat, gula

Share

GGF Gelar Sharing Session dengan Tema Becoming The Giant: Light Up The Sky

Manajer Great Giant Foods (GGF) Kembali menggelar kegiatan dengan tema Becoming The Giant: Light Up The Sky yang berlangsung pada Jum’at, 7 Oktober 2022 yang lalu. Rangkaian acara sharing session oleh para leaders Great Giant Foods (GGF) yaitu Tommy Wattimena selaku CEO Great Giant Foods, Josep Lay sebagai CEO Protein and Plant Based Business, dan Jane Fransisca sebagai MD FA & Corporate Strategy sekaligus CEO Farmers Empowerment Partnership. Sesi tersebut kemudian diikuti dengan casual dinner di Sequis Tower lantai 36, Jakarta Selatan.

Acara tersebut dirancang untuk memberikan kesempatan bagi karyawan GGF, untuk tidak hanya lebih mengenal para leaders, namun bisa berdiskusi ringan dengan mereka tentang leadership journey yang dilalui hingga bisa menjadi pemimpin terpercaya di GGF. Peserta yang hadir berasal dari berbagai business unit seperti PT. Sewu Segar Nusantara (SSN), PT. Great Giant Pineapple (GGP),

Pada kesempatan tersebut Rina Faqih, HRGA Director GGF menjadi moderator pada acara tersebut. Tommy Wattimena CEO GGF pada kesempatan tesebut bercerita tentang leadership journey yang sudah beliau hadapi hingga saat ini, serta bagaimana rekan-rekan GGF bisa mengikuti jejaknya agar menjadi leaders for tomorrow.

Beliau menyampaikan bahwa dari yang diketahui publik mengenai perjalanan karirnya, banyak pengalaman yang tidak terekspos padahal membantu mengasah skillnya. “Sudah down to two candidates pada saat wawancara dan saya mendapat posisinya hanya karena diberi pertanyaan ‘can you cook?’ dan saya saat itu bisa dari pengalaman kerja di dapur,” ujar beliau menceritakan bagaimana ia berhasil mendapat posisi di Unilever Indonesia.

Sebagai seorang leader, Tommy Wattimena berbagi cara-cara siapapun mereka, bisa menjadi seorang leader for tomorrow. Dimulai dengan memiliki integritas (having integrity), mudah beradaptasi (comfortable everywhere), dan memiliki keterampilan yang memadai (mastering functional & soft skill).

Rangkaian acara kemudian bergeser ke sesi diskusi ringan yang diikuti oleh Josep Lay dan Jane Fransisca. Pada kesempatan tersebut para peserta menyampaikan pertanyaan melalui forms daring secara anonimus yang kemudian dijawab secara publik oleh para pembicara.

Pertanyaan pertama dituju kepada Josep Lay mengenai tanggapannya ketika memulai perjalanannya di GGF yang sebelumnya belum memiliki pengalaman dalam bidang agribisnis. “Saya percaya jika saya give my best, I will give the best. Harus dari hati dulu walau tetap takut,” jawabnya ketika pertama diberi kepercayaan untuk bergabung di Great Giant Pineapple oleh Iswanto, CEO GGF sebelum Tommy Wattimena.

Menuju malam hari, sesi leadership insight ditutup oleh pembuatan Tiktok bersama yang diikuti oleh makan malam di area outdoor Sequis Tower. Peserta berkesempatan untuk kenalan dengan satu sama lain terutama bagi para newcomer dan dari business unit berbeda-beda.

Share

Friendly Technology Coming to You: Digital Innovation GGF Gelar Syukuran Kantor Baru

Gedung kantor baru Digital Innovation Great Giant Foods (GGF) telah resmi dibuka dan siap beroperasi. Berlokasi di area perkantoran Sentral GGF, Terbanggi Besar, Lampung. Gedung ini dilengkapi dengan 3 ruangan sesuai kebutuhan diantaranya ruang workshop, discussion room, dan ruang meeting.

Beberapa sistem keamanan CCTV, sensor kebakaran, dan APAR lengkap tersedia di gedung baru ini. Kantor Digital Innovation berbeda dengan perkantoran pada umumnya, desain susunan meja ruang kerja dibuat open space tidak ada sekat yang mempermudah koordinasi antar karyawan.

Rangkaian acara syukuran berlangsung sederhana, diawali dengan sambutan Sub, Div. Plantation Production Capability Digital Innovation Felix Amando Hadisaputra, dan dilanjutkan sambutan dari Managing Director GGF Wayan Ardana.

Bertempat di ruang utama kantor, Wayan Ardana beserta jajaran team production mengikuti jalannya acara syukuran penempatan Kantor Baru Digital Innovation, pada Rabu (26/10/22).

“Saya ucapkan selamat untuk rekan-rekan Digital Innovation yang telah menempati kantor baru dan mudah-mudahan bisa betah kerja sehingga kalian bisa memberikan support untuk sesuatu yang lebih baik. Saya juga berharap peranan dari Digital Innovation terhadap operasional dan juga supporting bisa signifikan untuk menghadirkan inovasi-inovasi baru,” ucap Wayan.

Sementara dalam sambutannya, Felix sebagai pimpinan dari Smart Agri dan Agriculture Intelligence Dashboard mengatakan bahwa dengan kantor yang baru, diharapkan pengelolaan pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan dengan baik. Apa yang dikerjakan bisa membawa dampak posistif tidak hanya dari sisi manajemen tetapi juga dari isi operasional.

“Kami di sini masih muda-muda tentu butuh banyak belajar jadi perlu bantuan dan kesabaran dari rekan-rekan yang ada di GGF. Kami akan belajar lebih cepat agar kehadiran tim Digital Innovation bisa memberikan sesuatu yang lebih baik. Friendly technology coming to you” ujar Felix.

Felix juga berharap kepada jajaran yang berada di bawah komandonya bahwa dengan kantor baru tentu memiliki semangat baru.

Share

Re.Juve Raih Penghargaan Continuous Clean Label of The Year

PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.Juve sebagai pemimpin dan pelopor True Cold-Pressed Juice ultrapremium di Indonesia, meraih penghargaan dalam kategori Continuous Clean Label Product of the Year yang diselenggarakan secara langsung oleh Marketeers di Sudirman, Jakarta Selatan pada Rabu (12/10) lalu.

Penghargaan atas upaya Re.Juve dalam mempelopori dan mengkampanyekan prinsip Clean Label ini merupakan kali kedua setelah meraih penghargaan di CMO Asia Award 2022 yang diselenggarakan di Singapura.

Dalam mengkampanyekan prinsip Clean Label ini, beberapa upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan kampanye terintegrasi dari sisi online maupun offline dengan menggelar berbagai forum diskusi, dan seminar bersama komunitas, yang salah satunya membahas mengenai nutrisi alami yang baik untuk tubuh serta Clean Label itu sendiri.

Terdapat syarat produk yang benar-benar dapat disebut Clean Labelseperti yang diterapkan oleh Re.Juve, yaitu produk yang terbuat dari bahan-bahan alami tanpa bahan artifisial, minim proses, komposisi, klaim, serta proses pengolahannya dilakukan secara jujur dan transparan, tanpa ada yang disembunyikan sedikit pun.

Selama ini konsumen sering kurang familiar dengan istilah komposisi dan klaim yang cukup rumit dalam suatu produk, terutama bahan pengawet dan/atau pengental. Berbeda dengan Re.Juve yang hanya menggunakan bahan-bahan alami dan mencantumkannya dengan jelas serta mudah dipahami.

Hal ini selalu diterapkan oleh Re.Juve secara konsisten, karena konsumen berhak mengetahui apa yang sebetulnya mereka konsumsi, what you see is what you get.

Sari Siswarni, Associate Director Sales & Marketing Re.Juve mengatakan, “Kami bangga dan berterimakasih kepada Marketeers atas apresiasi yang diberikan kepada Re.Juve untuk gerakan Clean Label yang kami lakukan, khususnya di Indonesia. Mungkin Re.Juve merupakan satu- satunya brand di Indonesia yang 100 persen berkomitmen dan konsisten dalam menerapkan prinsip clean label ini. Tentunya, penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras keluarga Re.Juve, semoga dengan penghargaan ini kami terus termotivasi agar selalu menjunjung tinggi integritas untuk memberikan produk-produk yang lezat, sehat, dan jujur bagi konsumen Re.Juve.” katanya.

“Selain melakukan kampanye melalui kegiatan forum diskusi dan seminar, Re.Juve juga membuka akses kepada konsumen untuk melihat proses pembuatan produk dari hulu ke hilir melalui program factory visit di True Cold-Pressed Production Facility Re.juve yang sudah bersertifikasi HACCP,” kata Sari.

Share

Re.Juve Mengajak Masyarakat Jawa Barat Mulai Konsumsi Minuman Segar Alami & 100% Organik

Re.Juve, merek dagang minuman segar alami (cold-pressed juice) mengajak masyarakat Kota Bandung dan derah lain di Jawa Barat menjalani hidup sehat. Satu di antaranya adalah membiasakan mengonsumsi makanan sehat alami, diolah dengan cara yang higienis, organik, dan tanpa pengawet.

“Re.Juve, merupakan cold-pressed juice pertama di Indonesia. Dari sayur dan buah-buahan alami. Karena tanpa bahan pengawet, menyimpannya pun harus benar (lemari pendingin),” ujar Putri Victor, Head of Marketing PT Sewu Segar Primatama yang menaungi produk Re.Juve.

Dijelaskan Putri, Re.Juve sangat mementingkan kualitas agar kebutuhan masyarakat akan asupan nutisi alami dapat terpenuhi. Maka, dalam proses produksi Re.Juve pun sangat memperhatikan sisi kesehatannya.

Di antaranya, produk minuman segar Re.Juve tanpa bahan pengawet, tanpa penguat rasa, tanpa pewarna sintetik, bukan dari konsentrat, dan tanpa proses pemanasan.

“Kami juga memegang prinsip transparansi. Makanya, proses produksinya pun bisa disaksikan oleh masyakat dengan melakukan kunjungan ke pabrik,” ujarnya. Selain itu, untuk meyakinkan konsumen bahwa minuman segar Re.Juve adalah sayuran dan buah alami 100 persen organik, di kemasan botol tertera komposisi dan proses pembuatannya.

“Kami sedang gencar mengkampanyekan clean label. Artinya, apa yang tertera di label itu yang didapatkan oleh masyarakat. Kejujuran dan transparansi adalah nilai yang kami junjung tinggi,” katanya.

Share

GGF Berikan Bantuan untuk Pembangunan Pesantren Al-Bayan

Great Giant Foods (GGF), Terbanggi Besar, Lampung Tengah, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memberikan bantuan untuk pembangunan dan pengadaan sarana prasarana pendidikan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Bayan Banjar Ratu, Kampung Banjar Ratu, Kecamatan Way Pengubuhan, Lampung Tengah.

Bantuan diserahkan kepada Pimpinan Ponpes Al- Bayan Banjar Ratu, M. Ibrahim Agustian, oleh Putri Kusuma Wardani, Community Relation & Development, di lokasi pesantren, Sabtu (20/8/22).

“Bantuan ini merupakan bagian dari kepedulian perusahaan terhadap pendidikan dalam membentuk generasi muda yang Qur’ani. Ponpes ini diharapkan bisa mencetak para penghafal Al-Qur’an yang mumpuni dan berjiwa leadership tinggi,” ucap Hendri Tanujaya selaku Corporate Affairs Div. Head GGF.

“Menjadi kebanggaan bagi perusahaan karena bisa berkontribusi dalam pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Qur’an ini. Sungguh niat baik, dan ini sejalan dengan visi perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” lanjut Hendri.

Sementara itu, Pimpinan Ponpes Al- Bayan M. Ibrahim Agustian mengatakan bantuan yang diberikan GGF digunakan untuk melanjutkan pembangunan fasilitas utama Pondok Pesantren, yaitu Kompleks Pondok Putri dan pembuatan talud utama saluran pembuangan air.

“Terima kasih kepada perusahaan dan segenap pimpinan dan karyawan. Semoga bantuan ini menjadi amal jariyah. Bantuan ini sangat membantu dalam upaya meningkatkan kualitas prasarana belajar mengajar, mengingat selama ini memang ada keterbatasan dalam pembangunannya,” ujar Ibrahim.

Ucapan apresiasi kepada GGF atas komitmen dalam membantu program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat, khususnya dalam pendidikan agama Islam di Kampung Banjar Ratu dan sekitarnya disampaikan oleh Ibrahim.

Di pesantren ini, santri tidak hanya dibentuk menjadi penghafal AlQur’an, melainkan juga dibekali dengan wawasan leadership & entrepreneurship. Hal ini dilakukan agar para santri dibekali dengan ilmu untuk tidak hanya menjadi pengajar di pondok namun bisa berkontribusi untuk Indonesia melalui profesi lainnya.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya pesantren dapat memberikan pengaruh baik terhadap perbaikan kualitas masyarakat secara umum di sekitar Pondok Pesantren Al-Bayan Banjar Ratu sebagai akibat konstruktif adanya pendidikan agama dan akhlak, serta akan memberikan efek secara tidak langsung kepada lingkungan perusahaan,” tutupnya.

Share