2024 Juli

Komitmen GGF Dukung Petani dengan Pertanian Berkelanjutan

Great Giant Foods (GGF), sebagai salah satu perusahaan ternama di bidang agrikultur di Indonesia, menempatkan inovasi sebagai salah satu strategi utama dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini bertujuan untuk merealisasikan misi menghasilkan produk berkualitas dengan cara inovatif dan berkelanjutan. President Director of GGF, Tommy Wattimena, mengungkapkan hal tersebut saat berbincang dengan Safrina Nasution dalam segmen Consumer Report di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Senin (01/07).

Tommy Wattimena menjelaskan bahwa produk canned pineapple masih menjadi yang terbesar karena mampu bersaing secara kompetitif dalam hal kualitas dan biaya. Selanjutnya, upaya yang terus berkembang adalah pada produk buah segar. “Buah lokal seperti pisang, jambu, dan pepaya masih kurang di Indonesia. Suatu hari nanti, kita bisa mengembangkan jeruk dan apel Malang, yang sudah memiliki pasar sehingga bukan hanya didorong oleh permintaan tetapi juga oleh pasokan,” jelasnya. Perlu adanya pemberdayaan petani dan perusahaan akan membangun rantai pasokannya. Indonesia menghadapi tantangan besar sebagai negara ketiga terbesar di dunia dalam hal pemborosan makanan. Namun, kerusakan terjadi bukan di piring kita, tetapi hilang dalam distribusi sekitar 80% hilang di mata rantai.

Sebelum banyak orang berbicara tentang keberlanjutan, Great Giant Foods sudah melakukannya. Bagi Great Giant Foods, keberlanjutan adalah inti dari model bisnis, sehingga tanpa keberlanjutan, perusahaan tidak akan bertahan. Paling dasar tentunya adalah kepemimpinan biaya. Pertama, jika kita mengelola sumber daya dengan baik, biaya akan turun dan produktivitas akan semakin bagus. Kedua, akan menciptakan perbedaan, terutama di pasar maju seperti AS dan Eropa yang menanyakan bagaimana kebun apakah merusak lingkungan atau tidak, pemakaian pupuknya, dan sebagainya.

“Semakin kita bisa menjelaskan keterlacakan dan memastikan tidak merusak lingkungan, emisi CO2, air, dan tanah, mereka akan melihat perusahaan ini sebagai pembeda yang kompetitif karena semua konsumen di AS atau Eropa menuntut perusahaan yang bertanggung jawab,” jelasnya. Tommy juga menegaskan bahwa generasi baru, terutama millennial dan Gen Z, sulit untuk menjadi petani. Mereka ingin bekerja di perusahaan yang memiliki tujuan. Begitu cerita kita ditaruh di pasar, yang melamar meningkat dari 3.000 menjadi 30.000. Dari jumlah itu, Gen Z, millennial, dan generasi mereka memiliki tujuan nyata.

Indonesia dikenal sebagai negara agraris. Jika Indonesia ingin menjadi penguasa pasar untuk industri makanan, minuman, dan perkebunan, pertama-tama kita harus berbicara tentang ketahanan pangan. Dalam industri agrikultur dan hortikultur, tidak ada kompetisi, yang ada adalah kolaborasi antara petani, perusahaan, dan pemerintah. “Jika dilakukan dengan baik, minimal kita tidak perlu mengimpor buah begitu banyak. Selain itu, tanaman lokal Indonesia sangat beragam. Mangga saja jenisnya banyak, belum lagi buah-buah yang lain. Jadi, selain komoditas seperti mineral dan nikel, setelah kelapa sawit, menurut saya hortikultura adalah masa depan,” ucapnya.

“Kita menciptakan sesuatu bersama, benar-benar menciptakan pembeda yang komparatif. GGF telah membuktikan bahwa nanas bisa bersaing memimpin, tinggal diaplikasikan ke buah buah lain. Jika berhasil, saya yakin negara kita punya motor lain yaitu hortikultura. GGF sekarang menjadi contoh, tetapi harapannya jangan hanya menjadi contoh, banyak yang meniru dan mengaplikasikan. Seperti yang saya sampaikan, untuk ketahanan pangan Indonesia dan memenuhi seluruh kebutuhan pangan di Indonesia, kolaborasi adalah kuncinya,” tutup Tommy Wattimena.

Share

Keberhasilan Kinerja Estate PG 3

Estate PG3 berhasil menunjukkan kinerja terbaik dalam Processed Pine pada semester pertama tahun 2024. Target tonase nanas sebesar 107.000-ton hampir terpenuhi dengan realisasi sebesar 106.771 ton. Dengan total target tonase tahun 2024 sebesar 239.000-ton, Estate PG3 telah menyumbangkan 44% dari target tersebut pada semester pertama. Sementara itu, yield yang direncanakan hingga akhir tahun adalah 91 ton/hektar, namun pada semester pertama baru mencapai 82 ton/hektar atau 91% dari target yang telah ditetapkan.

“Yield PC untuk semester pertama ditargetkan 82,90 ton/hektar, dan realisasinya mencapai 82,79 ton/hektar, menunjukkan pencapaian yang sangat presisi. Pada semester kedua, yield harus meningkat agar target tahunan dapat tercapai. Untuk Yield RC, dari target 49,32 ton/hektar, realisasi mencapai 49,16 ton/hektar,” ujar Estate PG3 Senior Manager, Sugeng Heru, dalam acara General Meeting Total Estate Plantation yang diadakan pada Kamis (4/7).

Lebih lanjut, Sugeng Heru menjelaskan bahwa rencana planting seluas 865 hektar pada semester pertama berhasil dilampaui dengan realisasi 994 hektar atau 115% dari target yang telah ditetapkan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan planting yang telah bekerja keras hingga melampaui target. Namun, pencapaian ini baru setengah jalan, kita masih harus bekerja lebih keras hingga akhir tahun. Teman-teman harus menanam seluas 170 hektar per bulan, dan diharapkan hingga Juli nanti bisa mencapai 200 hektar,” ujarnya.

Selain produktivitas di Estate PG3, Sugeng Heru juga menyoroti pencapaian program 5R di bawah kepemimpinannya. Dalam penilaian program 5R selama 5 bulan, dari 70 medali emas yang diperebutkan, timnya berhasil meraih 39 emas, 36 perak, dan 34 perunggu. Ini menunjukkan dedikasi dan kerja keras tim dalam menerapkan program 5R dengan konsisten. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya keras seluruh tim di Estate PG3, yang tidak hanya fokus pada pencapaian target tonase, tetapi juga pada pengelolaan biaya yang efisien. Sugeng Heru menegaskan bahwa hasil ini merupakan bukti nyata dari komitmen dan profesionalisme yang tinggi dari setiap anggota tim.

Pada acara General Meeting tersebut, juga dibahas tentang strategi dan rencana kerja untuk semester kedua. Sugeng Heru menggarisbawahi pentingnya menjaga momentum ini dan terus meningkatkan kinerja untuk mencapai target tahunan. “Kita harus tetap fokus dan berkomitmen untuk meningkatkan yield pada semester kedua. Ini memerlukan kerja sama dan koordinasi yang baik di seluruh lini,” tambahnya.

Di luar produktivitas, Sugeng Heru juga menyoroti pentingnya kesejahteraan karyawan dan menjaga lingkungan kerja yang kondusif. Program 5R, yang telah memberikan hasil positif, diharapkan dapat terus diterapkan dengan baik. “Saya meminta kepada rekan-rekan di Estate PG3 agar program 5R bisa terus konsisten, tidak hanya untuk menjadi juara, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan nyaman,” tutupnya. Dengan pencapaian yang mengesankan pada semester pertama ini, Estate PG3 optimis dapat memenuhi dan bahkan melampaui target tahunan yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini memberikan motivasi dan semangat baru bagi seluruh tim untuk terus bekerja keras dan berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan.

Share

PT GGL Wisuda Peserta Program Integrated Breeding Batch 4

PT Great Giant Livestock (GGL) kembali menggelar wisuda bagi 17 petani mitra Integrated Breeding Batch 4 yang telah menyelesaikan training dan pelatihan selama dua bulan (2 Mei – 13 Juni 2024). Acara wisuda ini dilangsungkan di Training Center Great Giant Foods (GGF) pada hari Jumat (12/7).

Yuliantoni Queen, selaku Head of Dairy Farm & Breedlot, didampingi oleh Dairy Farm Dep Head, Yunianto Eko Nugroho, memberikan langsung sertifikat kelulusan kepada para petani mitra Integrated Breeding. Kebanggaan dan kebahagiaan menyelimuti para peserta Batch 4 setelah mereka menerima sertifikat kelulusan secara resmi. Terutama bagi peserta yang meraih tiga peringkat terbaik, yaitu Mulyo Adi, Sarwono, dan Ikhwanuddin. “Selamat kepada Batch 4 yang berhasil meraih tiga peringkat terbaik dan selamat datang kepada peserta Batch 5 yang akan mengikuti program Integrated Breeding,” ujar Yuliantoni.

Dalam kesempatan tersebut, Yuliantoni menyampaikan harapannya agar program Integrated Breeding ini dapat berkelanjutan, memberdayakan sumber daya yang ada, serta memberikan manfaat bagi perusahaan dan masyarakat sekitar. Integrated Breeding merupakan program kolaborasi dengan mitra peternakan, di mana perusahaan menyediakan sapi bunting yang dipelihara oleh petani selama sembilan bulan. Tujuan utama dari program ini adalah pengembangbiakan sapi berkualitas.

“Melakukan breeding saja mudah, namun menciptakan sapi berkualitas dan berkelanjutan itu yang menantang. Target perusahaan adalah keberlanjutan, bukan hanya satu atau dua tahun, tetapi seterusnya,” tegas Yuliantoni. Ia berharap pola ini dapat diadopsi di daerah lain. Konsep besar ini disampaikan agar semua pihak memahami, tidak hanya PT GGL tetapi juga sampai kepada Presiden RI, karena tujuannya adalah meningkatkan populasi ternak di Indonesia. Berbeda dengan program penggemukan yang ujungnya adalah pemotongan, program ini fokus pada pengembangbiakan.

“Hampir tidak ada perusahaan di Indonesia yang peduli dengan pengembangbiakan. Namun, PT GGL serius dalam memberikan kemitraan kepada masyarakat untuk pengembangan populasi,” lanjutnya. Yuliantoni menambahkan bahwa tujuan program ini bukan hanya untuk pengembangbiakan populasi dan sapi berkualitas serta berkelanjutan, tetapi juga untuk mengembangkan model usaha yang dapat diterapkan di daerah lain.
“Mewakili perusahaan, saya meminta semua berkomitmen. Jika tidak, silakan mengundurkan diri. Target kemitraan ini pada tahun 2028 adalah 10.000 ekor sapi, sementara pemerintah menargetkan 1 juta ekor.

Tentunya ini sangat berat, oleh karena itu model ini diharapkan dapat diadopsi di daerah lain karena keberhasilan yang telah dicapai oleh petani mitra Integrated Breeding saat ini. Manajemen puncak menyatakan bahwa program ini sangat serius. Di GGF ada 13 proyek strategis, termasuk di unit bisnis lain, salah satunya adalah breeding. Penggemukan dan dairy tidak termasuk dalam program besar GGF,” tutup Yuliantoni.

Share

PT GGP Bantu Pembangunan Gedung Laboratorium di SMAN 1 Terusan Nunyai

Melalui Program CSR Peduli Infrastruktur, PT GGP kembali memberikan bantuan dana untuk pembangunan Gedung Laboratorium IPS di SMAN 1 Terusan Nunyai. Laboratorium ini diharapkan dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Gedung ini akan digunakan sebagai tempat menyimpan buku-buku sejarah, arsip, serta literatur tentang kewirausahaan, sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa.

Bantuan program CSR PT GGP diserahkan oleh perwakilan staf CRD, Putri Kusuma Wardani, dan diterima oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Terusan Nunyai, Ratnawati, di ruang kepala sekolah pada Jumat (7/6). “Terima kasih kepada PT GGP yang telah peduli terhadap dunia pendidikan. Pihak sekolah sangat terbantu dengan pembangunan Gedung Laboratorium IPS yang dapat meningkatkan pendidikan, khususnya ilmu sosial berbasis kewirausahaan,” sebut Ratnawati.

Corporate Affairs Lampung SubDiv Head, Hendri Tanujaya, yang dihubungi terpisah, mengatakan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari program pengembangan masyarakat di bidang pendidikan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Lampung Tengah, khususnya di Kecamatan Terusan Nunyai. “Pembangunan infrastruktur pendidikan sangat mempengaruhi peningkatan dunia pendidikan. Oleh karena itu, tidak hanya pemerintah, tetapi juga pihak swasta memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan dunia pendidikan,” ujar Hendri.

Dia berharap dengan adanya laboratorium ini, dapat membantu dan mendukung program pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya bagi sekolah sekolah yang berada di sekitar wilayah operasi perusahaan. “Kami berharap pembangunan gedung laboratorium ini dapat meningkatkan mutu pendidikan dan menambah semangat para murid dalam menggali ilmu pengetahuan sosial,” tambahnya.

Share

PT GGP Berikan Bantuan Perbaikan Rumah Warga Tertimpa Pohon

PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah, menyalurkan bantuan dana untuk perbaikan rumah warga di Kampung Bandar Sakti yang rusak akibat tertimpa pohon saat musibah angin kencang. Penyerahan bantuan dilakukan oleh Putri Kusumawardani, CRD specialist PT GGP, kepada Rahmat Basuni, pemilik rumah, disaksikan oleh Kepala Kampung Bandar Sakti Darno dan tetangganya, Cecep, pada Selasa (4/6).

Corporate Affairs Lampung SubDiv Head, Hendri Tanujaya, berharap bantuan ini dapat meringankan biaya perbaikan rumah yang mengalami kerusakan parah akibat tertimpa pohon tumbang. “Mudah-mudahan bantuan ini bisa membantu biaya perbaikan rumah, sehingga bisa ditempati kembali,” ujarnya.
Hendri menambahkan bahwa perusahaan terus berupaya memberikan empati kepada warga yang tertimpa musibah. Semoga keberadaan perusahaan dapat memberikan manfaat dan saling bersinergi dengan masyarakat. Perusahaan akan terus maju dan berkembang bersama masyarakat dengan hubungan sosial yang baik.

Sementara itu, Kepala Kampung Bandar Sakti, Darno, menyatakan bahwa cuaca ekstrem beberapa waktu lalu menyebabkan pohon tumbang yang menimpa rumah Rahmat Basuni beserta keluarganya. “Pohon tumbang menimpa rumah yang dihuni Rahmat Basuni, mengakibatkan kerugian materil dan dinyatakan rusak berat setelah survei. Bersyukur, tidak ada korban jiwa,” ujarnya. Sebagai aparatur Kampung Bandar Sakti, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan PT GGP kepada salah satu warga yang terkena musibah”.

Share

PT GGP Dukung Perluasan Halaman Masjid

PT Great Giant Pineapple (PT GGP), Terbanggi Besar, Lampung Tengah, melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Bidang Infrastruktur, telah memberikan bantuan dana kepada Panitia Pembangunan Masjid Jami’ Babussalam di Desa Seputih Jaya, Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah. Bantuan tersebut diserahkan oleh Corporate Affairs Lampung SubDiv Head, Hendri Tanujaya, yang mewakili manajemen PT GGP, dan diterima langsung oleh Ketua Masjid Babussalam, Sudah Nono, dengan disaksikan oleh Sekretaris Suyanto, di Kantor CRD pada Sabtu (15/06).

Hendri menyampaikan bahwa manajemen PT GGP berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan desa-desa yang berada di sekitar operasional perusahaan melalui implementasi PPM. “Meskipun dengan keterbatasan yang ada, kami tetap memperhatikan bidang infrastruktur. Salah satunya adalah melalui pemberian bantuan untuk mempercepat pembangunan dinding penahan Masjid Jami’ Babussalam. Kami berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya warga Desa Seputih Jaya,” ujar Hendri.

Sementara itu, Sudah Nono, yang juga menjabat sebagai Camat Gunung Sugih, mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam atas bantuan yang diberikan oleh PT GGP. “Atas nama pemerintah kecamatan, pengurus masjid, dan masyarakat Desa Seputih Jaya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dari PT GGP. Semoga bantuan ini dapat mempercepat pembangunan dinding penahan yang nantinya akan difungsikan untuk perluasan halaman masjid,” katanya.

Sudah Nono menjelaskan bahwa lokasi Masjid Jami’ Babussalam sangat strategis, terletak tepat di depan pintu keluar TOL Gunung Sugih, sehingga menjadi masjid alternatif bagi umat muslim untuk beribadah dan juga sebagai tempat peristirahatan umum (rest area) bagi pengendara dan masyarakat yang sedang melakukan perjalanan. Dukungan dari PT GGP diharapkan dapat memperkuat fasilitas masjid sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya.

Share

Kantor Operasional Kemitraan Tanggamus Laksanakan Penyembelihan Hewan Kurban

Peringatan Hari Raya Idul Adha dimeriahkan dengan tradisi penyembelihan hewan kurban berupa sapi atau kambing. Salah satu kegiatan yang melaksanakan tradisi ini adalah Kantor Kemitraan CSV Tanggamus bersama Kelompok Tani Wisanggeni di Pekon Datarajan, Kabupaten Tanggamus. Penyembelihan sapi kurban dari PT GGP Terbanggi Besar melalui Kantor Operasional Kemitraan CSV Tanggamus dilakukan di kelompok tani kemitraan Packing House 9 Pekon Datarajan pada Kamis (20/6).

Pemotongan sapi kurban dengan bobot 540 kg berlangsung penuh semangat dan kebersamaan. Meskipun sapi tersebut sempat berontak ketika hendak disembelih, berkat kerja sama dan gotong-royong panitia penyembelihan, sapi tersebut akhirnya berhasil ditangani dengan baik. Ketua Kelompok Tani Pisang CSV Wisanggeni PH-09, Agus Widodo, mengatakan bahwa kegiatan kurban di tahun 1445 Hijriah ini sangat berkesan bagi para petani kemitraan. “Terima kasih kepada PT GGP yang telah menjadwalkan pemotongan sapi kurban tahun ini di kelompok petani Datarajan,” ungkap Agus.

Selain itu, Head of Crop Farming Tanggamus, Aris Widiyanto, menyampaikan bahwa distribusi daging hewan kurban tidak hanya diberikan kepada para petani kemitraan tetapi juga disalurkan kepada warga sekitar. “Alhamdulillah, kami dapat membagikan sebanyak 260 kantong daging dengan bobot per kantong mencapai 2 kg,” jelas Aris.

Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antara perusahaan dan para petani kemitraan, tetapi juga menunjukkan komitmen PT GGP dalam mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan adanya kegiatan penyembelihan dan distribusi daging kurban ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi seluruh penerima dan memperkuat ikatan sosial di antara semua pihak yang terlibat. Peringatan Hari Raya Idul Adha menjadi momen penting yang penuh makna, di mana semangat gotong royong dan kebersamaan semakin terasa kuat.

Share

Great Giant Foods Distribusikan Sapi Kurban pada Idul Adha 1445 HIjriah

Perayaan Hari Raya Idul Adha selalu dinantikan oleh para pekerja di lingkungan Great Giant Foods (GGF). Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban atau Hari Raya Haji, menjadi momen dimana manajemen dapat berbagi daging kurban dengan para pekerja. Pada Idul Adha 1445 H ini, Great Giant Foods memberikan bantuan hewan kurban sebagai bagian dari Program Corporate Social Responsibilities (CSR). Bantuan ini ditujukan untuk para pekerja, stakeholder, dan masyarakat di sekitar operasional perusahaan.

Sebanyak 42 ekor sapi kurban didistribusikan sehari sebelum Hari Raya Idul Adha, yaitu pada Minggu (16/6). Penyembelihan sapi kurban dari PT GGP dilakukan di berbagai divisi operasional perusahaan, termasuk di Jakarta, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulang Bawang, Lampung Utara, Tanggamus, dan Way Lunik Bandar Lampung, setelah pelaksanaan shalat Idul Adha. Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap pekerja dan masyarakat setempat, hewan kurban diserahkan oleh perwakilan Departemen Corporate Affairs dan diterima oleh pengurus area masing-masing divisi operasional, yang kemudian akan menyerahkannya kepada panitia kurban.

Penyaluran hewan kurban ini merupakan bagian dari kegiatan CSR tahunan, menunjukkan komitmen dan kepedulian perusahaan untuk selalu berbagi dengan para pekerja dan masyarakat sekitar. “Diharapkan kegiatan CSR ini dapat memberikan dampak positif bagi para stakeholder, pekerja, dan masyarakat sekitar,” kata Corporate Affairs Lampung SubDiv Head, Hendri Tanujaya. Ia juga berharap agar bantuan hewan kurban ini dapat terus mempererat silaturahmi dan kolaborasi dengan stakeholders dan masyarakat.

Salah satu penerima hewan kurban di wilayah kerja Sentral, Eko Turnado, menyatakan rasa syukur dan terima kasihnya kepada manajemen perusahaan atas bantuan dua ekor sapi kurban yang diberikan setiap tahun untuk para pekerja. “Semoga bantuan kurban dari PT GGP menjadi berkah dan bermanfaat bagi semua pihak. Panitia akan melaksanakan penyembelihan besok usai salat Idul Adha di halaman Masjid Al-Muhajirin Sentral,” terang Eko Turnado.

Share