2023 Maret

GGF Sosialisasi Pencegahan Stunting di Pemukiman Internal Pekerja

Tenaga Kesehatan (Nakes) Klinik Kesehatan bersama HRBP Great Giant Foods (GGF) didampingi tim Comunity Relation Development (CRD) lakukan sosialisasi program pencegahan dan pendataan penanganan stunting di perumahan pekerja Kijung, Lakop, dan Great Giant Livestock, Rabu (1/3)

Selain, pemantauan status gizi balita dan kesehatan bagi para calon pengantin, ibu hamil dan ibu menyusui juga difasilitasi juga penimbangan dan pengukuran anak di bawah hingga di atas 2 tahun. Selanjutnya, tim GGF juga melakukan observasi fasilitas sanitasi kebersihan MCK.

Kegiatan dihadiri People Partner Prot & Plant Based Department Head Movery Ferestian, Kepala Klinik Kesehatan GGF Nana Kupriatin, Internal CRD Gregorius Aris Cjahja Kristiawan.

Dalam kesempatan tersebut, Nana Kupriatin menyampaikan, kegiatan sosialisasi diharapkan dapat meningkatkan informasi dan edukasi kepada seluruh kader posyandu, ibu hamil, ibu menyusui, yang berada di wilayah perumahan karyawan mengenai stunting dan gizi anak.

“Harapannya dengan adanya sosialisasi ini, sedini mungkin dapat mengidentifikasi sehingga bisa meningkatan gizi anak dan kasus stunting dapat dicegah di wilayah pemukiman pekerja,” ujar Nana. Untuk itu Nana mengajak juga agar para orang tua anak lebih memahami dan peduli dengan pemenuhan gizi yang seimbang bagi anak-anaknya.

Sementara itu, Suwanto selaku Ketua RT Lingkungan Perumahan Pekerja Divisi 1B Lakop menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak perusahaan yang telah memberikan edukasi dan strategi penanganan stunting pada warganya.

“Sosialisasi ini sangat penting dilakukan, kita harapkan materi yang telah diterima dapat diterapkan, untuk kita bersama-sama mencegah dan menanggulangi stunting,” kata Suwanto..

Share

Mendag Zulkifli Hasan Berdialog dengan Petani Mitra PT GGP

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan buka dialog interaktif dengan kelompok tani program Creating Shared Value (CSV) PT Great Giant Pineapple (GGP) dan PT Great Giant Livestock (GGL), Jumat (3/3).

Zulkifli Hasan yang merupakan putra daerah asal Lampung sangat senang berada diantara petani kemitraan pisang mas, Kabupaten Tanggamus dan Kelompok PIR sapi limosin, Asto Mulyo, Punggur, Lampung Tengah. Dalam kesempatan ini Mendag berdiskusi tidak hanya tentang pertanian namun juga perihal penididkan anak para petani.

Drimo salah satu petani pisang mas, bercerita langsung di hadapan Mendag bahwa dari hasil budidaya pisang mas yang berkerjasama dengan GGP dia mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang perguruan tinggi.

“Alhamdulillah, anak-anak bisa sekolah sampai perguruan tinggi dan secara ekonomi juga sangat membantu,” ujar Drimo.

“Program ini sangat luar biasa, dengan sedikit sentuhan teknologi yang diberikan perusahaan, petani bisa menghasilkan buah pisang dengan orientasi ekspor. Tentunya Pemerintah harus berkomitmen membantu mendorong peningkatan ekspor produk hortikultura Indonesia guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani,” kata Zulkifli Hasan.

“Pemerintah, pengusaha, dan rakyat satu kesatuan. Jika petani dan pengusaha sukses, ekspor akan naik sehingga pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan sukses. Peningkatan ekspor produk hortikultura tentu akan meningkatkan kesejahteraan petani,” tandasnya.

Sebelum berdialog dengan para petani, Zulkifli Hasan mengunjungi pabrik proses pengolahan nanas kaleng dan lokasi kandang penggemukan sapi.

“Perusahaan seperti ini harus diperjuangkan karena mendapat perlakuan tidak adil di negara tujuan ekspor. Untuk itu, tugas pemerintah untuk mengupayakan agar jangan sampai ada hambatan ekspor di negara tujuan, salah satunya melalui perjanjian dagang,” kata Zulkifli Hasan.

“Diharapkan perundingan dagang ini akan diselesaikan Agustus 2023. Jika dapat diselesaikan, pengusaha tidak perlu membayar bea masuk produk hortikultura ke Uni Eropa,” tandasnya

Share

PT GGP Raih Penghargaan LKS Bipartit 2022 248

PT Great Giant Pineapple (PT GGP) meraih penghargaan Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit Tahun 2022. PT GGP dinobatkan sebagai penerima penghargaan berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 123 Tahun 2022 sebagai juara 1 Tingkat Provinsi Lampung.

Piagam penghargaan LKS Bipartit Tahun 2022 yang ditandatangani Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Ida Fauziah, diserahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Agus Nompitu kepada pihak PT GGP yang diwakili oleh People Partner Prot & Plant Based Department Head Movery Ferestian.

Acara seremoni penyerahan penghargaan juga dihadiri oleh Corporate Communication PT GGP Indra Ardiyanto, Internal CRD Gregorius Aris Cjahja Kristiawan, dan Sekjen P2K3 PT GGP Riana Rachman, dan Ketua PUK SPSI GGF Ishak Hendra Purnama, di Aula Camp Putri PT GGP, Rabu (22/2).

Agus Nompitu, menjelaskan bahwasanya kehadirannya bersama tim Disnaker Propinsi Lampung ke Great Giant Pineapple sebagai penyambung dari Kementerian Tenaga Kerja RI untuk menyampaikan anugerah penghargaan LKS Bipartit dimana PT GGP dinilai mampu menciptakan suasana kondusif dan hubungan yang harmonis serta membangun komunikasi yang baik antara manajemen dengan pekerja.

“Selain menyerahkan penghargaan, kami juga meninjau langsung bagaimana kondisi perusahaan khususnya ketenagakerjaan yang ada di perusahaan. Harapannya di PT GGP semuanya berjalan baik dan terpenuhi semua norma-norma yang terkait dengan kesejahteraan tenaga kerja,” ujarnya.

Dalam hal ini, Kadisnaker Lampung juga menghimbau kepada pihak manajemen sekiranya terus menjaga reputasi PT GGP sebagai perusahaan besar yang produknya bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan lokal akan tetapi juga ekspor yang hampir ke 60 negara.

Dan yang tidak kalah pentingnya, dikatakan Agus Nompitu, perusahaan harus terus menjaga perlindungan kesehatan dan keselamatan pekerja termasuk jaminan sosial seperti jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua, pensiun.

“Terima kasih kepada semua pihak, dalam hal ini manajemen, pekerja, serikat pekerja yang sama-sama telah mengantarkan PT GGP meraih juara pertama LKS Bipartit tahun 2022 Tingkat Provinsi Lampung. Penghargaan ini tentunya menjadi amanah bagi kita semua untuk selalu menjaga dan meningkatkan hubungan industrial yang sudah berjalan baik selama ini,” kata Movery Ferestian pada sambutannya.

“Ini adalah tanggungjawab yang harus kita jaga. Sesuai dengan tujuan LKS Bipartit yaitu menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan di perusahaan,” tutup Movery.

Share

Bimtek In-Line Inspection Quality Control

Balai Karantina Lampung berikan pelatihan Bimbingan Teknis (Bimtek) In-Line Inspection Quality Control di PT Great Giant Pineapple (PT GGP) sebagai tindakan karantina selama proses produksi dalam rangka penerbitan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan (Phytosanitary Certificate) untuk pemenuhan persyaratan protokol ekspor bebas dari organisme pengganggu tanaman (OPT) yang dipersyaratkan negara tujuan.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan dihadiri oleh Kepala Balai Karantina Pertanian Lampung Donni Muksydayan, Subkoordinator Karantina Tumbuhan Karantina Pertanian Lampung Irsan Nuhantoro, Technical Advisor for Plantation and R&D Fauzan, Senior Manager Banana Aris Wahyudi, dan Crop Development Manager Margo Tri Laksono.

Irsan Nuhantoro, menjelaskan bahwasanya Bimtek program In-Line Inspection salah satu tujuannya adalah untuk memberikan kewenangan Balai Karantina kepada PT GGP untuk melaksanakan pemeriksaan secara mandiri.

“Untuk mendapatkan program In-Line Inspection, Karantina melatih personil di perusahaan bagaimana mereka bisa melaksanakan tugas karantina untuk melakukan pemeriksaaan produk yang akan diekspor. Semua dinilai, harus memenuhi standar nilai diatas 7,5 untuk lolos sertifikasi,” kata Irsan.

Bagi yang lolos sertifikasi berhak dan bisa mewakili tugas Karantina di PT GGP untuk melakukan pemeriksaaan dan mengambil keputusan produk layak atau tidak untuk ekspor. Makanya Karantina melakukan bimbingan pelatihan teknis In-Line Inspection Quality Control, tambahnya.

“Ini mempermudah PT GGP karena Perusahaan tidak lagi menunggu pelayanan pemeriksanaan dari Karantina tetapi bisa melakukan pemeriksaan mandiri tinggal kami mengajukan permohonan cetak sertifikat yang akan mempercepat proses. Jadi ini bagian dari penyederhanaan proses layanan Karantina dan setiap kali pengiriman ekspor Karantina tidak harus hadir,” terang Irsan.

Aris mengatakan, permohonan pelatihan kepada Karantina tujuannya untuk menyiapkan kader internal perusahaan yang memiliki sertifikat, yang akan bertugas membantu fungsi pemeriksaaan karantina dalam upaya memastikan tidak ada organisme pengganggu tanaman sampai terkirim kenegara tujuan ekspor.

“In-Line Inspection dikerjakan sendiri oleh perusahaan melalui mereka yang sudah dilatih dan bersertifikat. Tim ini berfungsi sebagai tahap serupa dengan quality control, terkait dengan OPT,” kata Aris.

Share

Perumda Bali Ingin Perkuat Kerjasama Kemitraan Cavendish GGF

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Bali mengunjungi perkebunan Great Giant Foods (GGF) di Terbanggi Besar, Lampung Tengah, Propinsi Lampung setelah menjalin kerjasama penanaman Pisang Candesih dengan PT Nusantara Segar Abadi (PT NSA) sejak 2019.

“Selama ini mengetahui Great Giant Foods sekilas dari tayangan video dan foto saat berdiskusi dengan teman-teman NSA Bali. Kunjungan ini tentunya menjawab rasa penasaran kami bagaimana GGF Lampung mengelola perkebunan modern, pabrik, dan produksinya,” kata Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Kerta Bali, Saguna Nyoman Kami Artana saat berada di Gedung Training GGF Lampung, Selasa (21/2).

Didampingi Head of Operation NSA Bali, Rahmat Hidayatullah Sofyan, Senior Manager Banana, Aris Wahyudi, Corporate Communication GGF, Indra Ardiyanto, Packing House and Harvest Banana Manager PG1, Edwin Bahari secara langsung melihat proses panen buah nanas, proses packing Pisang Cavendish, dan proses packing Jambu Kristal (Guava).

Kami Artana, mengatakan, kunjungannya bersama tim sangat menambah wawasan terhadap pengelolaan perkebunan modern. Karena di Bali lahan sedikit, kebun tradisional tidak ada yang semodern atau seprofesional seperti di GGF.

Atas izin Gubernur, program ini akan terus dilanjutkan. Masyarakat semakin melihat bukti keberhasilan dari kerjasama ini termasuk kemitraan program Creating Share Value (CSV) dengan petani seluas 10 hektar yang ada di Kabupaten Bangli dan Gianyar, lanjutnya.

Menurut Kami Artana, pola kerjasama ini ada peluang diintegrasikan dengan model agrowisata. Selama ini wisatawan datang ke Bali untuk menikmati pantai, gunung, dan obyek wisata lainnya. Ia kira ini juga bisa menjadi wisata baru di Bali, orang bisa datang melihat kebun pisang yang tertata rapih sambil menikmati buah pisangnya.

“Selain Agrowisata, Eduwisata bisa dilakukan karena praktisi kampus atau pelajar sekolah bisa mengetahui bahwa ini ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimplementasikan. Saya kira kedepan di Bali ada wisata agro dan edukasi tentang perkebunan,” selorohnya.

Bali punya Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pemanfaatan dan penggunaan potensi produk lokal seperti ikan, buah, dan sayuran. Gubernur selalu menghimbau kepada hotel-hotel di sana untuk menggunakan buah lokal asli Bali.

“Saya kira ini bagus untuk GGF mengembangkan komoditi lain seperti nanas, alpukat, dan durian, karena hotel sudah siap sebagai offtaker. Banyak buah-buahan unggul di Bali seperti manggis, salak, yang kadang produksinya banyak setelah panen besar, harga jatuh pasca panennya belum termaksimalkan,” tandasnya.

Ditambahkan Rahmat, dengan kebun yang ada saat ini sudah bisa memproduksi 4.000 box per minggu. Kurang lebih sepertiga dari permintaan kebutuhan (demand) di Bali bisa dipenuhi dan kekurangannya masih disupply dari GGF Lampung.

Share

Stafsus Mentan dan Balai Karantina Beri Apresiasi kepada PT GGP

Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Komunikasi Pembangunan Pertanian Ery Tamalagi bersama Kepala Balai Karantina Pertanian Lampung Donni Muksudayan melakukan kunjungan kerja di PT Great Giant Pineapple (PT GGP), Jum’at (3/2).

Tamu rombongan tiba di perusahaan olahan nanas terbesar di dunia dan diterima di ruang Perpustakaan Gedung Training Center. Ery Tamalagi dan rombongan diberi perkenalan kepada GGF melalui tayangan video singkat profile perusahaan.

Stafsus Mentan beserta tim Karantina diterima hangat oleh Technical Advisor for Plantation and R&D Fauzan, Senior Manager Banana Aris Wahyudi, dan Crop Development Manager Margo Tri Laksono sekaligus mendampingi peninjauan Packing House Banana dan kebun nanas di area Plantation Group 1 (PG1).

Ery Tamalagi, mengatakan dalam sejarah Republik Indonesia berdiri, tahun 2022 nilai ekspor mencapai yang paling tinggi dan tahun 2023 kita targetkan lagi karena ada tiga kali gerakan ekspor dan GGF menjadi bagian dari itu.

“Kementerian Pertanian harus berterimakasih kepada PT GGP karena tidak terhitung legacy yang sudah ditinggalkan. Selain perusahaan menjadi bagian kontribusi naiknya ekspor Indonesia, selama ini perusahaan juga membagi share dengan petani melalui program kemitraan,” katanya.

Kementerian Pertanian memliki tugas merancang bagaimana kebijakan pertanian bisa menghasilkan manfaat untuk masyarakat. PT GGP melakukan kemitraan dengan petani sudah sangat luarbiasa. Bukan hanya sekedar bisnis tetapi juga menghidupkan sekian banyak orang, sambungnya.

“Pertanian itu selalu berkembang, PT Great Giant Pineapple sudah melakukan Maju, Mandiri dan Modern seperti semboyan di Kementan. Hal itu disini sudah diterapkan dengan benar. Pertanian itu tidak bisa kerja sendiri. Tentu saja kerjasama perusahaan dengan teman-teman Karantina sudah jelas, sehingga bisa cepat melakukan ekspor,” tandas Ery.

Salah satu yang juga menjadi kebanggaan dan program unggulan yang mulai populer yaitu creating shared value (CSV) dimana keberhasilan perusahaan ingin ditularkan ke pada petani mitra. Kemitraan di Kabupaten Tanggamus, Lampung sudah lebih dari 100 petani bermitra dengan PT GGP mengembangkan pisang Mas dan di provinsi lain seperti Bali, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Aceh.

Yang tidak kalah penting adalah tanaman Singkong. Walau saat ini bukan lagi produsen utama singkong, tetapi perusahaan tetap merilis jenis singkong unggulan dari hasil riset R&D perusahaan. “Tahun ini sedang proses rilis singkong yang bisa panen diumur tanam 7 bulan. Meskipun umurnya muda kandungan patinya cukup bagus,” tutup Fauzan.

Share