2023 Januari

Ceremony Pencapaian Target Shipment Solid Pack & Concentrate 2022 PT GGP

Atas pencapaian target Shipment Solid Pack & Concentrate 2022, PT Great Giant Pineapple (GGP) mengadakan ceremony bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 2 Panjang pada Kamis.

Sebanyak 15.215 Full Container Load (FCL) miliki PT GGP dengan berbagai olahan hasil bumi Lampung terutama buah nanas telah terdistribusi melalui Pelabuhan Regional 2 Panjang dengan tujuan ke berbagai benua di seluruh penjuru dunia, mulai dari Asia, Eropa, Afrika hingga ke Benua Amerika.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh General Manager Pelindo Regional 2 Panjang Adi Sugiri didampingi Manager Area PT IPC Terminal Petikemas Area Panjang Budi Daryono bersama dengan Direktur Produksi PT GGP Wayan Ardana didampingi Direktur Sales dan Maketing Benhard Wewengkang.

Dalam sambutannya General Manager Pelindo Regional 2 Panjang menyampaikan apresiasi kepada PT Great Giant Pineapple terhadap capaian yang diraih pada tahun 2022 karena telah mendistribusikan sebanyak 15.215 FCL dengan berbagai tujuan pengiriman baik ke antar pulau maupun ekspor ke berbagai negara.

Hal ini juga menjadikan PT GGP menjadi salah satu mitra strategis karena kontribusi terhadap perusahaan yang signifikan dari tahun ke tahun.

“Kedepannya kerjasama yang dilakukan antara Pelindo Regional 2 Panjang dan PT Great Giant Pineapple dapat terjalin ke berbagai jasa kepelabuhanan lainnya yakni jasa pergudangan, jasa penumpukan dan jasa lainnya. Dan kami berkomitmen untuk selalu berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa kami sehingga hal ini dapat berdampak bagi perekonomian Provinsi Lampung yang lebih baik,” ucap Adi.

Di kesempatan yang sama Direktur Sales dan Marketing PT GGP juga menyampaikan apresiasi kepada Pelindo Regional 2 Panjang karena telah mememberi dukungan dengan memberikan pelayanan yang optimal terhadap pengguna jasanya berlandaskan sistem operasional 24/7 serta didukung dengan digitalisasi yang modern.

Hal inilah yang mempermudah pengguna jasa melakukan kegiatan kepelabuhanan sehingga pengguna jasa mampu merealisasikan target kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Regional 2 Panjang.

Dengan capaian ini, kami berharap sinergi antara pengguna jasa dan penyedia jasa ini dapat dikembangkan dalam bentuk kerjasama lainnya yang akan berdampak terhadap perekonomian Provinsi Lampung. Kegiatan ini dilanjutkan dengan kunjungan lapangan diarea dermaga E Pelabuhan Regional 2 Panjang dan diakhiri dengan foto bersama peserta yang hadir

Share

GGF Raih 2 Penghargaan Tempo Circular Economy Award

Great Giant Foods menjadi salah satu dari lima perusahaan besar yang mendapat penghargaan dalam Tempo Circular Economy Award 2022. Atas inisiasi program Circular Food Estate dan Waste to Energy, GGF raih 2 penghargaan. Selaku Head of Sustainability, Arief Fatullah, hadir untuk menerima penghargaan.

Tempo Circular Economy Award 2022 merupakan ajang pemberian penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam kegiatan usahanya. Indonesia saat ini tengah melakukan pembangungan ekonomi sirkular yang fokus pada beberapa sektor sebagai upayamembantu penyelamatan lingkungan, pengurangan sampah, dan efisiensi sumber daya yang ada.

Penghargaan ini baru dilakukan pertama kali di penghujung tahun 2022. Namun demikian, Direktur Tempo Media Group Arif Zulkifli mengatakan program ini akan terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya.

“Tempo Circular Economy Award akan kami kembangkan ke tahuntahun selanjutnya. Ke depan ada kategori-kategori lain dari industri yang berbeda. Tempo juga akan jalankan ekonomi sirkular dari waktu ke waktu,” ucap Arif Zulklifi ketika memberikan sambutan dalam acara Tempo Circular Economy Award 2022 di Gedung Tempo, Selasa, 20 Desember 2022.

Tujuan utama penghargaan ini diselenggarakan adalah untuk memberi apresiasi kepada pihak-pihak yang telah melakukan inisiatif berharga dalam menerapkan praktek-praktek yang sesuai dengan ekonomi sirkular.

Penghargaan ini menjadi penting karena para inisiator yang berperan dalam ekonomi sirkular muncul di tengah mayoritas industri atau organisasi yang masih menjalankan aktivitas bisnisnya secara linier.

Share

Sunpride 27 Tahun di Indonesia: Majukan Pertanian Buah Indonesia 240

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2021 lalu melaporkan bahwa food waste alias limbah makanan di Indonesia selama dua dekade terakhir mencapai 115 hingga 184 kilogram per kapita setiap tahunnya.

Sektor pangan yang paling banyak mengalami pemborosan rantai makanan adalah buah dan sayuran. Bahkan, di kawasan Asia-Pasifik, hampir separuh buah dan sayuran terbuang atau hilang sebelum sampai ke tangan konsumen.

Bappenas juga melaporkan bahwa, ekonomi akibat kehilangan dan pemborosan pangan berkisar antara Rp213 triliun hingga Rp551 triliun per tahun. Jumlah ini setara dengan 4-5 persen dari Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB). Hal tersebut menjadi salah satu kekhawatiran CEO Fresh Fruit and GTM, Cindyanto Kristian.

“Indonesia masih banyak sekali food wastenya, contohnya buah. Buah yang ditanam setelah panen tidak berhasil dijual dengan baik dan dengan kualitas yang baik,” ujar Cindy dalam acara peringatan 27 tahun Sunpride di Hotel Pakubuwono, Jakarta, Kamis (22/12).

Untuk itulah, Sunpride berupaya menciptakan ekosistem buah segar di Indonesia. Ekosistem buah segar yang menjadi fokus Sunpride bertujuan untuk memaksimalkan produksi buah dari para petani.

Tujuannya adalah untuk mengurangi food waste. Ekosistem ini juga dapat membuat buah-buah hasil panen kualitasnya dapat terjaga dengan baik hingga meja konsumen.

Dengan komitmen ekonomi sirkular berkelanjutan, Sunpride bekerja sama dengan pemerintah dan para petani. lokal demi mewujudkan ekosistem tersebut.

“Dari satu pohon pisang, kita tidak bisa panen dan makan semua buahnya. Nah, gimana caranya kita bisa buat dari satu pohon pisang itu, meskipun tidak bisa terpakai semua, tetapi bisa bermanfaat dan tidak ada yang terbuang. Itu salah satu komitmen kami di circular economy,” kata Cindy.

Selain dengan catatan food waste yang tinggi, ironi petani buah di Indonesia juga muncul saat panen raya.

“Di negara maju, saat panen raya para petani tersenyum senang. Tapi, di Indonesia para petani nangis karena harganya jatuh dan buahnya tidak terjual lalu menghasilkan food waste,” ungkap Cindy.

Solusi Sunpride untuk hal tersebut adalah dengan penghitungan kapasitas produk dan mengembangkan supply chain dari petani ke pasar. Termasuk di antaranya adalah jenis packing, jenis transportasi pengangkut, hingga waktu panen.

Selain itu, Sunpride juga kini tengah mengembangkan teknologi Sunpride blockchain traceability untuk beberapa buah unggulan mereka.

Dengan blockchain traceability, Sunpride dapat mengetahui kondisi buah di setiap tahapan, mulai dari petani hingga tiba di toko, sehingga menjaga kualitas buah yang dikirim.

Untuk membantu tingkatkan perekonomian desa hingga nasional, Sunpride terus mengembangkan kemitraannya dengan petani buah lokal dengan kerja sama kemitraan.

“Bentuk kerja sama kami untuk meningkatkan ekosistem buah segar di Indonesia ada tiga,” ungkap Jane Fransisca, CEO of Farmers Empowerment & Partnership

Share

Wakil Bupati Lampung Utara Resmikan Rumah Produksi Keripik Cavendish UMKM Elmuna Mitra GGP

Perwakilan PT Great Giant Pineapple (PT GGP) turut hadir mendampingi Wakil Bupati Lampung Utara (Lampura) Ardian Saputra pada acara peresmian dan serah terima bangunan rumah produksi Pasca Panen Hortikultura di Desa Bumi Restu, Kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara, Selasa (13/12).

Rumah Produksi ini dikhususkan untuk produksi keripik pisang yang nantinya dikelola oleh kelompok tani Glamas Sejahtera desa setempat yang berada di bawah naungan binaan PT GGP.

“Olahan keripik pisang cavendish yang diproduksi oleh UMKM Elmuna selama ini merupakan bagian dari support PT GGP,” terang Ketua UMKM Elmuna Tri Misrati saat berdialog dengan Wakil Bupati Lampura Aldian Saputra.

Aldian Saputra sangat mengapresiasi atas dibangunnya rumah produksi olahan keripik pisang UMKM Elmuna. Menurutnya, bangunan ini dinilai sangat bermanfaat bagi kelompok tani dalam mengelola hasil panen menjadi produk UMKM yang berkualitas.

“Semoga ini dapat terus bermanfaat untuk proses produksi yang lebih baik dan menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan bisa diterima oleh pasar,” kata Aldian.

Rumah produksi dilengkapi peralatan pengolahan pasca panen untuk komoditas hortikultura. Dengan fasilitas yang ada diharapkan bisa berkembang pada produk lokal lainnya sekaligus juga dapat memberikan nilai tambah kepada petani.

“Adanya rumah produksi ini dapat menekan kerusakan hasil pertanian, dan petani dapat memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi karena penanganan proses produksinya lebih baik mulai penanganan bahan baku, pencucian, grading, sortasi, pemanasan dengan suhu tinggi, pengemasan dan penyimpanan semakin baik,” ungkap Tri Misrati.

“Sebelumnya bahan baku mudah rusak selama penyimpanan terutama untuk golongan buah dan sayuran sehingga menyebabkan hasil penjualan dari produk pertanian tersebut tidak maksimal,” kata ketua UMKM ini.

Share