2022 Februari

Head of Processed Pine Plantation Directorate Beri Apresiasi Best Performance 2021

Head of Processed Pine Plantation Directorate Imanudin menyampaikan apresiasi dan memberikan penghargaan sebagai upaya peningkatan performa dalam pengelolaan kebun, baik dari aspek produktivitas, cost dan kualitas. Hal itu tentunya melihat perubahan yang dicapai dari tahun-tahun sebelumnya sebagai barometer.

Penghargaan diberikan untuk meningkatkan komitmen untuk mengelola plantation secara optimal dan dapat mencapai prestasi atau pencapaian yang lebih baik dari sebelumnya. “Apresiasi diberikan dengan tujuan untuk membangun suasana yang kompetitif sekaligus mendorong profesionalisme dalam mengukir prestasi dan kinerja yang produktif,” ujar Imanudin.

Penghargaan Best Performance terdiri dari 5 kategori penilaian yaitu Performance Manager dan Kepala Bagian Operasional, Performance Cost, Performance Yield, Performance Kebun, dan Performance Personal Terbaik. Melalui 30 kriteria yang dilombakan, Plantation Group 2 (PG 2) berhasil meraih 16 juara kategori penilaian. Juara pada kriteria Performance Manager dan Kepala Bagian Operasional dengan katagori penilaian Land, Road, and Drainage Preparation Sub-Dept Head diraih oleh Kepala Bagian Land Prep Argo Prayogo.

Kategori penilaian Plant Maintenance Sub-Dept Head terbaik diraih oleh Kepala Bagian PM Suwadi, kategori penilaian System Data dan Information Sub-Dept Head terbaik diraih oleh Kepala Bagian SDI Winanto, dan kategori penilaian Field Establishment Dept Head Terbaik diraih oleh Manager FE M. Fachrudin. Pada kriteria Performance Cost atau Pencapaian Biaya Terendah Lahan Eks Nanas dengan Bibit Sucker Sedang diraih oleh Kawil 08 Mislan dan kategori Pencapaian Biaya Terendah Lahan Eks Nanas dengan Bibit Sucker Kecil diraih oleh Kawil 07 Timotius Tarmin.

Performance Yield untuk kategori Pencapaian Yield Tertinggi pada Lahan Eks Nanas dengan Bibit Sucker diraih oleh Kepala Wilayah 05 Gunarto, kategori Pencapaian Yield Tertinggi pada Lahan Eks Nanas dengan Bibit Crown diraih oleh Kawil 08 Mislan, kategori Pencapaian Yield Tertinggi pada Lahan Eks Singkong dengan Bibit Sucker diraih oleh Kepala Wilayah 05 Gunarto, dan kategori Pencapaian Yield Tertinggi pada Lahan Eks Singkong dengan Bibit Nursery diraih oleh Kawil 08 Mislan.

Kriteria Performance Kebun untuk kategori Pencapaian Progres Yield Wilayah, kategori Pencapaian Work in Process Wilayah, dan kategori Pencapaian COPQ Wilayah diraih oleh Kepala Wilayah 06 Amir Mahmud. Best Performance kategori Pencapaian Progres Yield PG diraih oleh Sn. Manager PG 2 Joko Susilo, dan kategori Pencapaian COPQ PG juga diraih oleh Manager Plantation Group 2 Joko Susilo, sedangkan untuk kategori Kepala Wilayah terbaik diraih oleh Kepala Wilayah 06 Amir Mahmud.

Khusus untuk PG2, tahun 2021 adalah tahun yang sangat fenomenal dari pencapaian performa produktivitas kebun, terutama yield FC. Hal ini terlihat dari lompatan performa yield FC dari tahun sebelumnya mencapai pertumbuhan 19,76% dari 10 tahun terakhir yang sebelumnya PG2 selalu diperingkat terbawah. “Melihat target yang diberikan manajemen sangat dinamis, tentunya kita harus siap menyesuaikan kondisi tersebut. Tapi kita optimis untuk dapat mencapai target yang dicanangkan perusahaan,” tutup Sn. Manager PG2 Joko Susilo.

Share

Sunpride Donasi Buah untuk Korban Banjir

PT Sewu Segar Nusantara (SSN) melalui merek dagang Sunpride melakukan kegiatan KolaborAksi bersama Dompet Dhuafa untuk menyalurkan donasi buah untuk 282 korban banjir di Jakarta pada 22-23 Januari 2022. Sunpride berharap donasi yang disalurkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat korban banjir.

“Kami berharap semoga donasi buah memberikan manfaat bagi masyarakat yang menjadi korban banjir serta penerima manfaat lainnya. Semoga di momen peringatan Hari Gizi Nasional ini kami dapat menjadi bagian yang turut mendukung pemenuhan gizi masyarakat Indonesia,” ungkap Fera, Marketing PT Sewu Segar Nusantara Donasi yang diberikan Sunpride untuk disalurkan dalam periode ini sekaligus menyemarakkan peringatan Hari Gizi Nasional yangjatuh pada 25 Januari 2022. Pada periode ini, Sunpride mendonasikan sebanyak 200 box buah Sunpride berupa pisang, guava, dan nanas. Selain disalurkan kepada korban banjir, donasi buah juga disalurkan kepada panti asuhan, rumah sakit, sekolah, masjid dan komunitas yang menjadi mitra Dompet Dhuafa.

“Terima kasih banyak kepada Sunpride yang secara rutin menyalurkan donasinya melalui Dompet Dhuafa. Semoga kolaborasi kebaikan ini dapat terus terjalin dan memberikan kebermanfaatan dan keberkahan kepada kita semua. Aamiin,” tutup Pradila Maulia dari Social Partnership Dompet Dhuafa.

Share

Gubernur Aceh Tinjau Lahan Penanaman Pisang Cavendish di Bener Meriah

Gubernur Aceh Nova Iriansyah meninjau lokasi pembibitan pisang cavendish di Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah pada hari Sabtu, 12 Februari 2022. Nova Iriansyah didampingi Sekda Aceh, Asisten II Sekda Aceh, Ketua PKK Aceh, Wakil Bupati Bener Meriah, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, dan pejabat Pemerintahan Kabupaten Bener Meriah.

Gubernur dan rombongan menuju ke lokasi lahan yang direncanakan akan ditanami pisang cavendish. Rencananya, dalam waktu dekat bibit pisang cavendish akan ditanam di perkebunan yang telah dipersiapkan dengan luas 12 hektar di Desa Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime Gayo. Pada saat agenda tersebut, Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo akan hadir langsung dalam seremonial penanaman pisang cavendish nantinya.

PT Great Giant Pineapple (GGP) bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bener Meriah untuk pembibitan pisang cavendish dalam rangka pengembangan potensi ekonomi di wilayah Kabupaten Bener Meriah. Penanaman produk hortikultura ini tidak hanya semata penanaman untuk kepentingan PT GGP, melainkan adanya transfer teknik dan pengetahuan yang didukung teknologi, sehingga para petani dapat menghasilkan produk unggulan.

Dari sisi fasilitas fiskal, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) membantu PT GGP untuk mendapatkan fasilitas Kawasan Berikat (KB) seperti halnya di Lampung. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah akan memfasilitasi dan memberi kemudahan dalam pengurusan perizinan dan penyediaan lahan.

Share

Rayakan Hari Kanker Dunia : Re.juve X WCC Kampanyekan #WeJoyWeLoveWeShare

PT Sewu Segar Primatama sebagai produsen sekaligus pelopor True Cold-Pressed Juice dengan merek dagang Re.juve, terus menunjukkan kepedulian terhadap komunitas lokal sekaligus bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR).

Melalui semangat pilar #GOODforSociety Re.juve menggelar kampanye “We Joy, We Love, We Share”. Inisiatif tersebut merupakan ide kolaborasi dengan Women’s Cycling Community (WCC) Semarang yang memiliki misi sejalan dengan Re.juve, yaitu mendukung gaya hidup sehat, berbahagia, serta berkesinambungan.

“Sejak akhir Oktober 2021 lalu, Re.juve telah membuka gerai pertama di Jawa Tengah tepatnya di kota Semarang dan mendapatkan respon yang sangat baik dari masyarakat. Dari sini kami melihat bahwa semakin banyak orang yang ingin hidup lebih bahagia dan menjalankan gaya hidup sehat yang berkesinambungan (sustainable healthy lifestyle) dengan memilih produk-produk minuman dan makanan dari Re.juve karena lezat, sehat, serta jujur. Momen Hari Kanker Dunia ini merupakan momen yang tepat untuk kami memberikan kontribusi yang lebih banyak bagi masyarakat Semarang,” ujar Richard Anthony CEO dan Presiden Direktur Re.juve.

Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi hidup banyak orang di seluruh dunia termasuk di Indonesia, hal itu memaksa kita untuk mengubah kebiasaan dan gaya hidup serta mengikuti berbagai protokol kesehatan. Saat semua mata tertuju pada penyakit menular dan pandemi, langkah penderita kanker tetap terus bertambah, karena kanker disebutkan sebagai salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia.

Berbicara tentang olahraga dan kaitannya dengan isu sosial serta kesehatan, WCC adalah salah satu komunitas sepeda wanita terbesar di Semarang dan bahkan di Indonesia yang memadukan hobi dengan pesan-pesan positif yang menginspirasi orang lain. “Kami senang sekali dapat berkolaborasi dengan Re.juve dalam merayakan Hari Kanker Dunia, di mana kami tidak hanya bisa menyebarkan awareness dan edukasi tentang pentingnya gaya hidup yang sehat, tetapi lewat sebuah aksi nyata dalam penggalangan donasi untuk mereka yang membutuhkan,” ujar Febri Widjanarko Ketua WCC Semarang.

Sejak 6 Februari sampai 14 Februari, Re.juve berkomitmen untuk mendonasikan 10% dari setiap transaksi takeaway dan store delivery di gerai Tentrem Mall untuk disumbangkan kepada Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Semarang, sebuah yayasan yang dikhususkan untuk anak-anak penderita kanker dari keluarga pra sejahtera di Indonesia lewat sarana berkonsep “Holistic Complete” untuk kesembuhan mereka.

“Sesuai dengan visi perusahaan kami untuk menjadi brand with integrity, kami percaya pada suatu upaya yang berkelanjutan dalam berbuat baik, tidak hanya bagi diri sendiri, namun juga bagi masyarakat. Kami berharap kampanye dan kolaborasi ini tidak hanya menginspirasi masyarakat untuk mendukung gaya hidup yang sehat, lebih berbahagia, dan berkesinambungan, tapi juga menjadi wadah sebuah aksi nyata untuk berkontribusi bagi orang lain,” tutup Richard Anthony.

Share

CEO GGF. “GGF is Different”

Tommy Watimena resmi menjadi CEO Great Giant Foods (GGF). Sebuah perusahaan yang memiliki lini bisnis makanan yang terintegrasi secara vertikal, di mana salah satu anak usahanya adalah PT Great Giant Pineapple (GGP) yang merupakan pemegang saham pengendali PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk.

Sebagai CEO baru di GGF, Tommy Watimena secara langsung datang ke Lampung untuk memperkenalkan diri dihadapan Top Manajemen GGF Lampung yang merupakan salah satu bagian usaha dari Gunung Sewu Group (GSG). Dihadapan jajaran leader GGF Lampung, ia mengawali dengan terlebih dahulu menceritakan tentang masa kecilnya.

“Waktu masih kecil, saya pindah ke Malang, saya dimasukkan ke asrama dengan harapan agar dapat membantu pengembangan diri saya. Ternyata sudah tinggal di asrama pun, saya masih butuh waktu untuk mengembangkan diri. Saya tidak pernah rangking di sekolah, tetapi saya selalu berusaha agar dapat meningkatkan apa yang saat itu saya terima . Saya datang ke Lampung saat ini ingin belajar, pada sesi tanya jawab nanti bukan hanya pertanyaan tetapi juga boleh kasih input,” ungkap Tommy sambil tertawa.

Sembari sesekali berjalan menghampiri para tamu, ia bercerita ketika bergabung dengan keluarga besar Gunung Sewu Kencana (GSK) 4 tahun lalu. Ia di interview langsung oleh Bapak Husodo Angkosubroto dan Bapak Setiawan Ahmad, pada waktu itu jelas tentang PT Sierad Produce akan dibawa kemana karena the company is in trouble. “Bulan pertama dibilang tidak punya uang untuk bayar gaji karyawan. Pak Husodo minta saya bantu GGF, saya tanya GGF mau dibawa kemana dan jawabnya justru dibalikan ke saya, GGF mau saya bawa kemana. Makanya hari ini saya mau menanyakan hal yang sama kepada kita semua,” kata Tommy Watimena.

Tommy mengatakan bahwa jika memiliki kemauan dan komitmen pasti bisa. Sierad yang dulu problem menjadi same thing profit table tetapi untuk menjadi great company adalah kerja ekstra. “GGF is different, mari kita bangun GGF bersama. Hari ini saya melihat kita sebagai perusahaan memiliki produksi dan kualitas yang bagus, tapi mampukah mengkomunikasikan kualitas yang kita bangun ini ke konsumen sehingga tidak harus banting harga,” tanya Tommy sembari mengakhiri acara Townhall Dinner.

Share

Peran FE Dibalik Suksesnya Produksi Buah GGF

Great Giant Foods (GGF) melalui Departemen Farm Equipment (FE) berfungsi melakukan pengolahan lahan tanam yang dibutuhkan plantation. Pengolahan lahan merupakan proses mengubah sifat tanah dengan menggunakan alat pertanian sedemikian rupa, sehingga diperoleh lahan tanam yang sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman.

Setiap tahunnya FE bisa menyajikan lahan berkualitas siap tanam untuk kebutuhan tanaman nanas, pisang, singkong, dan beberapa keperluan lain seperti lahan tanam Research & Development (R&D) yang mencapai 7.000 hektar. “Aktivitas land preparation dilakukan menyesuaikan budget plantation untuk lahan yang harus disiapkan dalam setahun,” ungkap Farm Equipment Manager Suparno.

Hasil pengerjaan pengolahan lahan tanam dengan standar kualitas sudah ditetapkan bersama oleh plantation. Hal tersebut menyangkut prasyarat yang dibutuhkan tanaman sehingga FE memiliki standar kualitas sebagai acuan. Aktivitas pengerjaan pengolahan lahan yang dilakukan adalah chopping, bajak (plowing), garu (finishing harrow), dan ridger. Terdapat banyak hal lain yang harus dilakukan untuk menyesuaikan hasil akhir dari pengolahan tanah agar sesuai standar.

“Kualitas menjadi harga mati bagi operasional di FE, karena operator yang berkerja dan apabila kemudian kualitasnya tidak sesuai maka tidak mendapatkan premi. Pola ini sudah dilakukan bertahun-tahun dan hasilnya bisa memenuhi standar kualitas yang ditentukan plantation. Kualitas hasil kerja dinilai oleh Quality Control (QC) Plantation bukan Departemen FE yang menilai,” tandas Suparno.

Suparno melanjutkan, bahwa kendala yang biasanya dirasakan di FE adalah pada saat musim hujan, banyak jadwal pengolahan lahan yang tidak bisa ditepati dan berpotensi diundur sehingga tidak sesuai dengan jadwal. Biasanya di situasi seperti itu harus mengorbankan kualitas tentunya dengan persetujuan plantation karena prioritas tanamnnya menjadi nomor satu di situ.

Pada tahun ini FE menyiapkan sebanyak 25 unit traktor untuk pengolahan lahan di tiga Plantation Group, juga mencadangkan unit buldoser dengan biaya operasional unit yang cukup mahal. “Harapan saya sebisa mungkin kegiatan pengolahan lahan diselesaikan dengan traktor, karena buldoser memiliki biaya operasional cukup tinggi terutama biaya BBM dan sparepart alatnya susah,” tutup Suparmo

Share

Latenol Sebagai Sarana Pengendalian Lalat Buah

Komoditas buah unggulan yang dibudidaya oleh Great Giant Foods (GGF) Terbanggi Besar, Lampung Tengah salah satunya adalah jambu kristal. Rasanya yang khas membuat buah jambu kristal banyak disukai masyarakat Indonesia maupun mancanegara. Hal tersebut berpotensi menjadi primadona komoditas ekspor asal Indonesia.

Terdapat 360 hektar luas lahan produksi jambu kristal GGF di Terbanggi Besar dengan produksi rata-rata per tahun mencapai 8.675 ton. Salah satu penyebab penurunan kualitas dan produksi jambu kristal adalah serangan serangga lalat buah. Melalui pembuatan perangkat dapat menjadi cara untuk mengendalikan lalat buah tersebut.

Research and Development (R&D) GGF melakukan terobosan dengan membuat satu jenis produk obat untuk mengendalikan lalat buah yang diberi nama Latenol. Latenol dibuat khusus dengan aroma khas untuk menjerat lalat buah pejantan. Aroma Latenol bisa tercium hingga radius 10 Km.

Latenol dirilis oleh R&D sejak Oktober 2021 dengan total produksi sebanyak 23.750 pieces (pcs). Produksi Latenol dalam sehari mencapai 500 pcs dengan pengemasan satu bungkus terdapat 5 pcs. Pada tahun 2022, Bagian Protection R&D akan memproduksi Latenol sebanyak 7000 pcs perbulan berdasarkan kebutuhan yang diminta plantation.

Melalui pengaplikasian Latenol, GGF bisa menghemat sebesar Rp.840 juta per tahun dibandingkan dengan pemakaian obat perangkap konvensional produk pabrik. “Latenol memiliki harga pokok produksi sebesar Rp.6 ribu. Kalau dihitung kebutuhan plantation 7000 pcs / bulan penghematan bisa mencapai Rp.70 juta per bulan,” ujar M. Basuki Sustainable Agrimaterial Development & Protection Manager.

Penggunaan Latenol sangat mudah dengan menggunakan balok kayu digantung di dalam botol kemasan air mineral yang dilubangi untuk masuknya lalat buah. Dalam botol tersebut diisi air secukupnya sehingga lalat buah terperangkap di air dan mati.

“Dari yang sudah dilakukan, 12 persen tangkapannya lebih banyak dari obat produk pabrikan yang dipakai sebelumnya. Dalam sehektar bisa digunakan sebanyak 20 pcs dengan durasi pemakaian maksimal bisa 2 bulan,” tutup Nur Fadila tim Protection R&D

Share

GGF Sambut Baik Kunjungan Wali Kota Pangkalpinang

Great Giant Foods (GGF) menyambut kunjungan Wali Kota Pangkalpinang di GGF Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Kedatangan Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil beserta perwakilan Paguyuban Peternak Sapi dan Unggas di Kota Pangkalpinang dilaksanakan pada Kamis, 20 Januari 2022. Rombongan Wali Kota diterima langsung oleh Finance, Accounting & IT Manager PT Great Giant Livestock (GGL) Ferdy di Gedung Training Center.

Sebelum melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung proses breeding dan penggemukan sapi di PT GGL, Ferdy menerangkan tentang proses pola kemitraan PIR Sapi dengan masyarakat. “Pada intinya PT GGL memberikan pendampingan, memberikan pakan, dan petani melakukan perawatan serta pemeliharaan. Saat panen, sapi akan dikembalikan ke PT GGL sebagai penjamin pasar,” terang Ferdy.

Dikatakan Ferdy, bahwasannya peternakan memiliki peluang sangat besar. Konsumsi per kapita daging nasional 2,57 kg per tahun jauh di bawah Malaysia dan Filipina yang mencapai 8 kg, serta Australia tertinggi dengan 14 kg per tahun per orang. Usaha pengembangan sapi bibit sangat terpengaruh dengan infrastruktur.

Jika belajar dari permasalahan yang dihadapi pelaku usaha pembibitan sapi yang terintegrasi dengan kelapa sawit di Kalimantan. bahwa permasalahan terbesar adalah transportasi. Sehingga sapi yang dihasilkan memiliki proses penjualan terhambat. Menanggapi rencana tersebut, Maulan Aklil menerima dengan senang hati kalau PT GGL bisa merealisasikan kerjasama pola kemitraan sapi dengan masyarakatnya.

“Dengan senang hati kami menerima kalau ada penawaran kerjasama ini, yang terpenting tidak memiliki birokrasi dan segala macamnya yang panjang atau ribet. Pendanaan Bank SumselBabel sudah oke, semua siap membantu melaui KUR dan jaminannya adalah walikota,” ungkap Maulan Aklil Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil.

Mengatakan bahwa kedatangan ke PT GGL untuk belajar, sebagai wali kota akan di pertangungjawabkan kepada masyarakat. Lahan sebesar 60 hektar sudah siap untuk dilakukan kerjasama, jika berlanjut masih ada banyak lahan lainnya. Investasi selama tiga tahun terakhir di Pangkalpiang masuk hampir Rp2 Triliun.

Share

Mengelola Limbah Masker Bekas Pakai di GGF

Penggunaan masker pekerja semakin tinggi, hal ini terkait kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19 yang secara positif menandakan kesadaran pekerja untuk proteksi risiko yang cukup baik. Masker bekas pakai bisa menjadi penyebab penyakit atau media penularan virus. Hal ini tentu akan menjadi sangat berbahaya terutama virus penyebab Covid-19.

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Great Giant Foods (GGF) mengambil langkah-langkah dalam upaya mengurangi risiko kesehatan akibat cara pembuangan masker bekas pakai di area perusahaan secara sembarangan. Pada Area GGF, semua pekerja harus berperan dalam mengelola masker bekas pakai karena bisa menjadi sumber penularan penyakit. Hal tersebut karena jumlahnya sangat signifikan dan berasal dari perumahan atau mess pekerja.

“Masker medis yang berasal dari klinik kesehatan, atau masker bekas pakai saat masa isolasi karena positif Covid-19 dikumpulkan dan dikirim ke pihak ketiga yang mempunyai lisensi atau memiliki izin sesuai dengan persyaratan yang diwajibkan Kementerian Lingkungan Hidup,” ungkap Ketua SMK3 GGF Arief Fatullah.

Masker bekas pakai yang tidak digunakan penyintas Covid-19 tetapi dipakai sebagai preventif dari penularan virus Covid-19 tidak dikirim ke pihak ketiga, melainkan dikumpulkan secara khusus pada tempat tertutup yang telah disediakan oleh bagian General Service di semua area mess dan perumahan perusahaan masingmasing Plantation Group.

Melalui langkah-langkah pengelolaan masker bekas pakai diharapkan dapat berpotensi menurunkan risiko penularan akibat penyalahgunaan penggunaan masker. Sementara itu, semua area perumahan khususnya di PG2 wajib memilah limbah-limbah masker dengan sampah atau limbah lainnya.

Share