2021 November

Pertandingan Persahabatan GGF FC VS Bhayangkara FC, Melatih Mental dan Fisik

Great Giant Foods (GGF) dengan GGF Football Club (FC) nya baru-baru ini melaksanakan exhibition match bersama Bhayangkara FC di Stadion Sumpah Pemuda Way Halim, Bandar Lampung. Pertandingan persahabatan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan hari pahlawan pada 10 November 2021.

Setiap klub menurunkan dua kesebelasan masing-masing. GGF menurunkan GGF FC U-23 dan GGF FC All Star, sedangkan dari tim Polda Lampung menurunkan Bhayangkara FC dan Cakra Lampung FC. GGF FC U-23 berhasil memenangkan laga dengan skor 2-1 atas Bhayangkara FC. Sedangkan tim GGF FC All Star harus mengakui keunggulan Cakra Lampung FC dengan skor 1-2.

Selaku Manajer TIM GGF FC, Wiryo Saputra mengaku senang bisa memanfaatkan momen hari pahlawan untuk menjalin persahabatan antara GGF bersama Polda Lampung melalui sepak bola. “Ini sebagai modal awal untuk para pemain, baik yang senior maupun junior di GGF FC untuk melatih mental dan fisik bertanding dengan klub profesional,” ungkap Wiryo.

Wiryo mengatakan bahwa tim GGF FC yang bertanding sore itu merupakan buah dari hasil selama 1 bulan melakukan seleksi dan latihan bersama. Komposisi pemain yang diseleksi masih dari lokal yaitu mengedepankan anak karyawan, dan pekerja di lingkungan GGF.

Wiryo berharap tim GGF FC ke depan dapat terus meningkatkan intensitas dan kualitas latihan. Sehingga dalam menghadapi pertandingan-pertandingan berikutnya akan lebih baik lagi. Diketahui pertandingan sore itu dimulai atau kick off pada pukul 16.00 WIB dengan cukup seru dan menghibur.

“Kendati GGF FC U-23 menang dengan skor akhir 2-1, kita tetap evaluasi untuk para pemain dan pelatih. Hal tersebut karena sebenarnya skor bisa lebih dari itu jika penyelesaian akhir dimaksimalkan dengan baik,” tutup Wiryo.

Share

Universitas Megou Pak Teken MoU dengan PT GGP

Universitas Megou Pak (UMP) Tulangbawang melakukan kerja sama dengan PT Great Giant Pineapple (PT GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) dilakukan pada Selasa 16 November 2021 di Training Center PT GGP.

MoU nomor: 005/GGP-GR/XI/2021 ditandatangani oleh kedua belah pihak, yakni antara Rektor UMP Dr. Triono, S. Sos, MIP dan Drh. Welly Soegiono selaku kuasa direksi PT GGP yang diwakili oleh Ir. Ahmad Fauzan. MoU tersebut berisi tentang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia serta implementasi merdeka belajar kampus merdeka.

Triono bersama 11 jajaran Dekan dan Dosen UMP berharap ke depan kedua belah pihak bisa saling bersinergi. Perlu disadari bersama oleh dosen dan mahasiswa untuk terjun di dunia kerja untuk menciptakan inovasi bagi masyarakat. “Kita lihat nanti apa yang bisa dikerjasamakan antara PT GGP dan Megou Pak, contohnya pengembangan kemitraan yang selama ini telah berjalan seperti ternak sapi, kemitraan pisang dan lain-lain,” terang Triono.

Sementara itu Ir. Fauzan menyambut baik dengan ditandatanganinya MoU bersama antara PT GGP dengan UMP untuk membangun kerja sama dengan tujuan yang sangat bermanfaat di bidang pertanian dan ekonomi sebagai pengembangan disiplin ilmu bagi para mahasiswa.

Harapannya MoU tersebut bukan hanya formalitas semata tapi bisa diaplikasikan dengan baik secara nyata, ditindaklanjuti dan bersinergi dengan program-program yang ada. Diakhir acara rombongan rektor, dekan dan dosen UMP mengunjungi sentra penggemukan sapi PT Great Giant Livestock (GGL), packing house Pisang dan melihat aktivitas panen nanas di Plantation Group I.

Share

PT GGP Menerima Kunjungan MSC Indonesia

Mediterranean Shipping Company (MSC) adalah salah satu Main Line Operator (MLO) di Indonesia yang berpusat di Swiss, yang merupakan jasa shipping line terbanyak. Biasanya PT Great Giant Pineapple (GGP) menggunakannya untuk ekspor produk nanas kaleng dan Pineapple Juice Concentrate (PJC).

Selama berada di perusahaan, Managing Director MSC Dhany Novianto beserta Owner Representative Jeremy Franc dan tim didampingi Managing Director Sales & Marketing PT GGP Josep Lay, Managing Director Great Giant Foods (GGF) Wayan Ardana, Head of Processed Pine Plantation Directorate Imanudin, dan Technical Advisor For Plantation and R&D Fauzan, Div. Head of Quality Assurance Ketut Isatriyanto, Factory Div. Head Halim Sunarto Jaya, Traffic Manager Maria Imawati.

Dhany Novianto mengatakan bahwa kunjungannya beserta jajaran MSC dalam rangka untuk melihat gambaran kegiatan bisnis PT GGP secara utuh. Ia berharap kedepannya akan terjalin kerjasama yang lebih baik dan berkesinambungan. “Harapannya kedepan ada kerjasama yang berkesinambungan, khususnya untuk mendukung kegiatan ekspor produk GGP,” ujar Dhany.

Pada kesempatan tersebut, pihak PT GGP mengajak Tim MSC melihat langsung proses panen buah nanas, proses pengalengan nanas di cannery hingga pemuatan ke dalam peti kemas di loading dock, PT Great Giant Livestock, PT Bromelain Enzyme, dan lokasi Research buah-buahan.

Atas nama MSC, Dhany Novianto mengucapkan terima kasih kepada manajemen PT GGP yang sudah menyambut dengan baik dan sudah diperkenankan untuk melihat proses produksi secara langsung di beberapa titik unit bisnis yang ada. “PT GGP adalah perusahaan besar, tentunya MSC akan serius mendukung, khususnya yang terkait dengan aktivitas ekspornya,” tutup Dhany.

Share

Panen Perdana Pisang Cavendish di Pekutatan

Panen perdana pisang cavendish di Koperasi Mitra Nusantara Abadi, Banjar Segah, Desa Asahduren Kecamatan Pekutatan sebagai bentuk kemitraan antara PT Nusantara Segar Abadi (NSA) dengan petani yang diwadahi ke dalam Koperasi Mitra Nusantara Abadi.

Saat panen perdana, Bupati Jembrana I Nengah Tamba langsung menghadiri panen tersebut pada Rabu, 2 November 2021. Bupati Jembrana I Nengah Tamba seusai panen perdana pisang cavendish menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT NSA yang telah serius untuk memberdayakan petani-petani di Jembrana untuk ikut serta mengembangkan pisang cavendish di lahan-lahan yang kurang produktif.

“Saya berterima kasih kepada Bapak Welly Soegiono selaku perwakilan dari PT NSA, yang telah berhasil memandu para petani-petani pisang sampai dengan berhasil melaksanakan panen perdana ini. Dari awal petani kita sudah diberi bibit secara gratis, kemudian ditanam selama 9 bulan dan didampingi juga selama proses pemeliharaan, serta yang terpenting hasil panen pun sudah dibeli, itu artinya bahwa dari hulu ke hilir sudah selesai dan tentunya itu yang sangat kita harapkan,” ujar I Nengah Tamba.

Bupati Tamba berharap ke depan makin banyak lagi petani-petani di Jembrana yang mau berkecimpung dalam mengembangkan tanaman hortikultura pisang cavendish. Sementara Welly Soegiono perwakilan dari PT NSA menyampaikan bahwa hal ini adalah bentuk pemberdayaan lahan-lahan milik petani di Jembrana.

“Hal tersebut mampu memenuhi kebutuhan pisang lokal khususnya di Bali, jadi tidak lagi mendatangkan dari Lampung. Apalagi hal itu juga sesuai dengan Pergub Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.” tutup Welly.

Nyoman Sudana selaku petani pertama yang mengembangkan pisang cavendish di Jembrana dan bermitra dengan PT NSA menuturkan mengawali untuk melakukan penanaman pisang Cavendish bekerjasama dengan PT NSA sekitar 10 bulan yang lalu. “Ketertarikan terhadap pengembangan pisang cavendish ini, karena dari segi panen, kurun waktu 10 bulan sudah bisa dipanen,” ungkapnya

Share

PT GGL dan IPB Uji Coba Inovasi Katuk Depolarisasi

Sebagai bentuk implementasi Program Matching Fund (MF) – Kedairekan Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2021, tim pengusul program yang diketuai oleh Prof. Drh Agik Suprayogi menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) kedua.

FGD dilaksanakan di Aula Training Center (TC) PT Great Giant Livestock (PT GGL), pada Senin, 1 November 2021. FGD yang dilaksanakan untuk kedua kalinya tersebut mengangkat tema “Manajemen Kesehatan Hewan dan Peternakan Sapi Intensif. Pembelajaran PT GGL dan IPB”.

Dalam pelaksanaan FGD tersebut dihadiri oleh dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), Fakultas Peternakan, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) dan profesional PT GGL. Kepala Divisi Sapi Perah PT GGL Yuliantoni Queen dalam sambutannya mengatakan bahwa kerjasama dengan IPB University merupakan suatu keberuntungan.

Kegiatan utama dalam FGD ini adalah uji coba katuk depolarisasi yang akan memberikan manfaat pada masyarakat peternakan. Prof. Agik mengatakan bahwa kerjasama IPB dengan PT GGL sangat penting. “Kami berharap untuk dapat mengembangkan konsep Tetra-Helix dalam mengembangkan hilirisasi-inovasi IPB kepada peternakan rakyat. Hal tersebut dalam bentuk pakan komplit sapi yang dilengkapi dengan katuk depolarisasi.” ujar Prof. Agik.

Hadir dalam FGD pakar kesehatan hewan dan peternakan, diantaranya Dr. Drh. Herry Soehartono yang membahas “Penanganan Penyakit Metabolik dan Bedah di Peternakan Sapi Perah maupun Potong”, dan Dr. Drh. Sri Murtini membahas “Potensi Penyakit Infeksi pada Sapi”.

Selain itu hadir juga Dr. Drh. Koekoeh Santoso membahas “Pemanfaatan Sistem Akuisisi Data Kesehatan dalam Kerangka Membangun Peternakan Presisi dan Cerdas”, Dr. Afton Atabany yang membahas “Pengukuran Kualitas Daging dan Susu Produk Peternakan’, serta Dr. Saludik yang membahas “Pengelolaan dan pemanfaatan Limbah Ternak Ruminansia”.

Share

Direktur Kementerian Perindustrian Kunjungi GGF

Great Giant Foods (GGF) menerima kunjungan kerja Direktur Industri Minuman Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar, Direktorat Jenderal Industri Agro, dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Edy Sutopo pada Kamis, 4 November 2021 di Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Dalam kunjungan kerja tersebut Edy Sutopo beserta rombongan secara langsung meninjau satu persatu unit bisnis yang berada di bawah GGF. Diantaranya adalah PT Great Giant Pineapple (GGP), PT Great Giant Livestock (GGL), PT Bromelain Enzyme (BE), dan PT Inbio Tani Nusantara (ITN).

Menurut Edy GGF sangat luar biasa, mampu menjadi model bisnis perusahaan yang sangat ideal. Hal tersebut karena penerapan bisnis yang terintegrasi satu dengan lainnya. Manajemen Lingkungan terkait dengan penerapan zero waste secara lingkungan berkelanjutan sudah baik dan dipastikan memiliki nilai efisiensinya.

Pola kemitraan kerjasama yang dibangun bersama petani melalui program Creating Shared Value (CSV) sangat menarik perhatian Edy. Ia berpendapat bahwa industri yang dijalankan oleh GGF tidak hanya menciptakan profit untuk perusahaan, tetapi juga ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Apa yang dimulai GGF dengan kemitraan koperasinya kami ingin belajar, apalagi dalam penerapan e-Grower. Kami bisa banyak belajar dari praktek bisnis yang ada di GGF sebagai inspirasi untuk pengembangan program-program selanjutnya. Model usaha yang sudah diterapkan oleh GGF bisa di dorong ke daerah lain agar ada kemajuan di berbagai daerah. ” ujar Edy.

Technical Advisor for Plantation and R&D Fauzan dalam kesempatan tersebut menjelaskan sekilas apa yang dilakukan GGF, sebenarnya core bisnis ada di nanas yang sudah beroperasi selama 36 tahun dan secara volume menjadi satu single area terbesar di dunia dan produksi tahun 2021 sudah mencapai 700 ribu ton.

“Limbah padat kulit nanas dimanfaatkan untuk pakan sapi, sedangkan limbah cairnya dimanfaatkan untuk biogas menggantikan sekian persen pemakaian batubara untuk pembangkit listrik kebutuhan perusahaan, Selanjutnya yaitu pemanfaatan kotoran sapi untuk kompos yang dikembalikan ke kebun untuk kesuburan lahan produksi perkebunan.” tutup Fauzan

Share

Wantannas RI Sambangi PT GGP

Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Republik Indonesia (RI) melakukan kunjungan ke PT Great Giant Pineapple (GGP) pada Senin, 25 Oktober 2021 di Gedung Training Center PT GGP, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Rombongan Wantannas dIterima oleh perwakilan manajemen PT GGP yaitu, Managing Director Wayan Ardana yang didampingi Technical Advisor for Plantation and R&B Fauzan dan Corporate Affairs Sn. Manager Hendri Tanujaya.

Deputi Pengkajian dan Penginderaan Laksda TNI Greg. Agung WD, M.Tr (Han) selaku penanggungjawab Wantannas RI menyampaikan, bahwa tugas pokok Wantannas adalah memberikan kajian dan masukan terkait kebijakan strategis secara langsung kepada Presiden. “Keanggotaan Wantannas melibatkan 13 Kementerian yang tujuannya adalah untuk mendorong perekonomian inklusif dengan model pendekatan ramah lingkungan menggunakan kearifan lokal,” ujar Agung.

Hal tersebut disampaikan karena menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara dalam menghadapi situasi-situasi negara. Misalnya kondisi krisis terkait dengan gangguan nasional, sehingga yang dilakukan dapat memantapkan ketahanan nasional negara. Menurut Agung, salah satu agroindustri yang menonjol di Lampung adalah adanya perusahaan PT GGP.

“Wantannas ingin mengetahui apakah di sini ada potensi kerawanan atau hambatan di dalam perusahaan, terutama dalam kerawanan sosial. Jika ada, apa permasalahannya dan bagaimana saran-sarannya agar bisa disampaikan. Kami datang bukan khusus menyelesaikan masalah yang ada di Lampung saja, tetapi hasil kajian ini diharapkan ada output yang bisa diterapkan di provinsi lain secara nasional.”

Technical Advisor for Plantation and R&B Fauzan menyampaikan bahwa PT GGP bisa berkembang karena dari awal telah menerapkan program Creating Shared Value (CSV). “PT GGP menyadari bahwa dari awal program CSV bisa menjadi potensi bagi sosial ekonomi masyarakat. Kemudian salah satu kunci keberhasilan PT GGP ialah dari sisi market, banyak auditor buyer menyarankan untuk mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan usaha,” tutup Fauzan

Share

Hadir di Semarang, Re.juve Buka Gerai di Tentrem Mall

PT Sewu Segar Primatama melalui merek dagang Re.juve sebagai pemimpin dan pelopor True Cold-Pressed Juice kini mulai hadir di Kota Semarang. Hal tersebut ditandai dengan kehadiran gerai pertamanya di basement Unit Nomor 16 Tentrem Mall Semarang.

Richard Anthony CEO dan Presiden Direktur Re.juve berharap sebagai True Cold-Pressed Juice yang ultra-premium di Indonesia berharap produk jusnya diminati masyarakat Semarang. “True Cold-Pressed Juice Re.juve yang kian meluas hingga ke Semarang ini menjadi langkah nyata untuk mendukung penerapan gaya hidup sehat dan berkelanjutan di tengah masyarakat,” ungkap Richard Anthony.

Di tengah pandemi Covid-19, Re.juve bisa menjadi solusi dan alternatif untuk mengkonsumsi buah dan sayur segar untuk meningkatkan imunitas tubuh. True Cold-pressed Juice dibuat dengan proses tanpa menghasilkan panas dan oksidasi sehingga kesegaran rasa dan nutrisi didalamnya bisa terjaga.

Asian green Re.juve mengandung serat pangan sebanyak 6gr. Jika dibandingkan dengan beras putih dan merah, Re.juve memiliki kandungan serat pangan lebih tinggi dengan hampir memenuhi seperempat kebutuhan serat pangan. Hal tersebut membuktikan bahwa Re.juve hadir ingin membantu memenuhi kebutuhan orang untuk hidup lebih bahagia.

Melalui pilihan makanan dan minuman yang tidak hanya sehat, Re.juve dibuat dengan menggunakan teknologi bersertifikat dan menggunakan digital control sehingga tanpa menggunakan pengawet mampu bertahan lama. “Sesuai dengan komitmen yang dipegang, kami ingin menolong lebih banyak orang menjalani hidup bahagia dengan gaya hidup sehat yang berkelanjutan. Hal inilah yang kemudian kami terapkan melalui pemilihan kota Semarang sebagai wilayah ekspansi Re.juve,” tutup Richard Anthony

Share

Wakil Bupati Sumbawa Kunjungan Kerja ke PT GGP

Wakil Bupati Sumbawa Dewy Noviany melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke PT Great Giant Pineapple (GGP) pada Senin, 21 September 2021 di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Kunker tersebut dilakukan dalam rangka melihat langsung proses budidaya tanaman nanas dan pisang secara modern.

Seperti yang diketahui bersama, budidaya tanaman nanas dan pisang PT GGP berada di lahan seluas kurang lebih 32.000 hektar yang terintegrasi dan terbesar di dunia. Melalui proses yang modern, PT GGP dapat menghasilkan produk nanas kaleng sebanyak 1.000 kontainer per bulan dan ekspor ke lebih dari 60 negara.

Dalam kunjungan tersebut, Dewy Noviany juga berkesempatan mengunjungi fasilitas proses packing banana yang merupakan salah satu unit bisnis PT GGP produk buah segar. Produk pisang PT GGP selain memenuhi kebutuhan pasar domestik juga telah di ekspor ke Taiwan dan Timur Tengah.

“Semuanya berkualitas, aktivitas proses nanas maupun pisang dilakukan secara modern dengan penerapan efisiensi dalam proses produksinya. Hal ini menjadi gambaran bahwa proses industrialisasi perkebunan bisa dilakukan secara maksimal dan modern,” ujar Dewy Noviany.

Melihat geografis lokasi perkebunan di sekitar perusahaan PT GGP, Dewy Noviany optimis bahwa wilayah selatan Sumbawa bisa dioptimalkan menjadi lokasi pertanian dan perkebunan terintegrasi. “Pemda Sumbawa akan meyakinkan para investor, bila perlu jemput bola. Kita akan menjajaki kemungkinan kerjasama dengan PT GGP untuk pengembangan food estate,” kata Dewy Noviany.

Dewy mengatakan bahwa hadirnya investasi maka kekayaan alam Sumbawa bisa lebih dikembangkan. Sumber daya harus benar[1]benar dimanfaatkan dengan baik untuk kemaslahatan masyarakat. Hal tersebut pada akhirnya akan dikenal sebagai negeri yang gemilang dan berkeadaban.

Share