2021 Oktober

Pelindo Dengarkan Masukan dari PT GGP

PT Great Giant Pineapple (GGP) menerima kunjungan General Manager PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) Panjang Adi Sugiri pada Rabu, 13 Oktober 2021 di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendengar secara langsung masukan dari pelanggan atas pelayanan aktivitas pelabuhan yang diberikan Pelindo.

Adi Sugiri yang didampingi oleh Deputi General Manager Komersial Pelindo Ivan Zulhifan beserta jajaran diterima oleh Divisi Head of Quality Assurance Ketut Isatriyanto, Factory Divisi Head Halim Sunarto Jaya, Senior Manager Corporate Affairs Hendri Tanujaya di Gedung Training Center.

Adi Sugiri menyampaikan bahwa PT GGP memiliki peningkatan produksi ekspor. Hal tersebut membuat Pelindo sebagai supply chain harus berbenah agar aktivitas ekspor tidak terhambat. Melalui komunikasi yang baik antara PT GGP dan Pelindo, maka akan banyak masukan-masukan dalam upaya meningkatkan kapasitas kinerja.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada PT GGP yang sudah menyambut dan memperkenalkan rombongan untuk melihat proses produksi dan lokasi perkebunan nanas secara langsung. Kami merasa puas dan sangat mengapresiasi, karena selama ini PT GGP merupakan pelanggan premium Pelindo,” ungkap Adi.

Menurut Ketut Isatriyanto, PT GGP akan semakin berkembang. Produksi nanas kaleng tahun 2021 hampir 700 ribu ton, dan kedepannya akan terus meningkat. Selain itu PT GGP juga memiliki nanas dan pisang segar yang juga di ekspor ke beberapa negara.

“Tahun 2020 ada 13.827 Kontainer, tahun ini mungkin akan ada 14 ribu kontainer. Hal itu merupakan sesuatu yang luar biasa dari satu perusahaan, dan ini hanya nanas kaleng dan concentrat belum lagi dengan nanas dan pisang segar. Sebagai gambaran, pada September 2021 bisa memasukan kapal sebesar 1.823 kontainer dalam sebulan,” ungkap Ketut.

PT GGP sangat mengapresiasi rekan-rekan dan kerjasama Pelindo, walaupun di tengah kondisi sulit sekarang ini bisa berjalan baik. Ketut berharap semua pihak dapat membantu dalam hal jarak tempuh yang menjadi tantangan yang luar biasa, karena produk PT GGP sangat freshible.

Di akhir pertemuan, Adi Sugiri menyampaikan bahwa Pelindo akan terus meningkatkan kapasitas nya. Hal tersebut karena kedepannya jika program dari provinsi terkait konektivitas pintu TOL pelabuhan dibuka, maka akan berdampak luar biasa.

Share

PKB GGF dan SPSI Periode 2021-2023 Resmi Ditandatangani

Managing Director GGF Wayan Ardana menghadiri acara penandatangan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Periode 2021- 2023 antara Great Giant Foods (GGF) dengan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) PUK GGF pada Rabu, 13 Oktober 2021. Pembubuhan tanda tangan kesepakatan di lembar PKB dari GGF diwakili oleh Head of Processed Pine Plantation Directorate Imanudin dan serikat pekerja oleh Ketua SPSI PUK GGF Ishak Hendra Purnama.

Wayan Ardana mengucapkan terima kasih kepada SPSI PUK GGF dan tim yang telah mewakili sebagian representasi manajemen dalam menyepakati apa yang dituangkan dan diputuskan dalam PKB Periode 2021-2023. “Apa yang sudah disepakati dalam PKB ini bisa dipatuhi dan dijalankan dengan benar, karena pada dasarnya ini merupakan pedoman dan petunjuk kita bersama dalam bekerja sehari-hari,” ungkap Wayan Ardana.

Lebih lanjut Wayan mengatakan, bahwa keharmonisan hubungan kerja yang selama ini terjaga dengan baik harus dipertahankan. Mengingat usia PT Great Giant Pineapple (GGP) yang sudah 37 tahun sejak industri nanas beroperasi belum separuhnya dari usia kompetitor PT GGP yang sedang beroperasi 100 tahun lebih.

Secara pribadi, Wayan Ardana berterimakasih atas kerjasama dari SPSI dan perusahaan karena saat ini proses pineapple PT GGP sudah menjadi nomor 1 di dunia. Hal tersebut bisa terjadi berkat doa dan kerja keras semua karyawan sebagai “Soko Guru” dari perusahaan. “Saya sering sampaikan pesan kepada teman-teman leader, dan Human Resource (HR) bahwa empati terhadap karyawan itu sangatlah penting,” tandas Wayan.

Apa yang sudah disepakati dan dirundingkan bersama dalam PKB adalah murni niatan baik yang berorientasi untuk proses jangka panjang perusahaan yang berkelanjutan dan terus tumbuh dalam kondisi apapun. Maka setelah ditandatangani, PKB akan di sahkan di Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia . Hal tersebut karena PKB berlaku secara nasional, untuk itu mari kita patuhi dan taati.

 

Share

PT GGL dan IPB Implementasikan Program Matching Fund

PT Great Giant Livestock (GGL) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) sebagai implementasi dari Program Matching Fund Kedaireka TA. 2021 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Program tersebut dilaksanakan sebagai bentuk upaya mendorong, memfasilitasi, dan mempercepat perguruan tinggi dalam melaksanakan kebijakan Kampus Merdeka dalam rangka mencapai indikator kinerja utama Perguruan Tinggi di Lingkungan Kemendikbud.

FGD dilaksanakan di Gedung Training Center Great Giant Foods (GGF), Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada Kamis 7 Oktober 2021. Pada FGD tahap pertama mengangkat tema “Manajemen Pakan Sapi, Katuk Depolarisasi sebagai Feed Additive, dan Kelembagaan Peternakan Rakyat (SPR-IPB), serta Supervisi Mahasiswa Magang Penelitian Skripsi di PT GGL”.

Dalam diskusi tersebut hadir mewakili IPB diantaranya Prof. Dr. Drh. Agik Suprayogi, MSc, Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA, IPU, Dr. Ir. Afton Atabani, Dr. Drh. Ronald Tariganj, M.Si, Drh. Riki Sisadi, M.Si, PhD, Dr. Ir. Anggraini Sukmawati,MM, Dr. Ir. Didit Diapari, M.Si, dan Edit Lesa Aditya, S.Pt, MSc.

Tim dari IPB melakukan ujicoba daun Katuk, karena daun Katuk adalah proses teknologi yang sudah dipatenkan untuk kemudian dimasukan dengan teknologi dari PT GGL yang dinamakan pakan komplit untuk asupan pakan ternak baik penggemukan atau sapi perah. “Jika ujicoba ini berhasil akan menjadi industri baru bagi PT GGL, yaitu pakan ternak feed additive yang nantinya juga bisa diselaraskan dengan program kemitraan PIT peternakan rakyat,” ungkap Agik Suprayogi Ketua Peneliti Program Matching Fund.

Program ini diawali dengan inovasi, teknologi baru yang sudah jadi dan disetujui oleh perguruan tinggi sudah diuji di mana-mana. Sementara PT GGL mempunyai inovasi yang disebut dengan pakan komplit, hal ini oleh ahli nutrisi PT GGL tidak mudah untuk mengembangkan komposisinya.

Saat ini, apa yang sudah dimiliki dan di ujicoba dapat menguatkan PT GGL dan IPB. Hal tersebut agar kedepannya bisa melibatkan pemerintah daerah untuk mensosialisasikan teknologi kepada masyarakat. “IPB punya konsep dan ide, kemudian digabungkan dengan PT GGL sebagai pebisnis. Pada akhirnya terjadi simbiosis mutualisme dan akan sampai ke peternak kecil. Kita melihat program ini bagus dan punya tujuan yang mulia,” kata Yuliantoni Queen.

Menurut Yuliantoni Queen, tujuan utama dari ujicoba ini adalah untuk meningkatkan produksi, baik di susu maupun daging. Tujuan akhirnya akan bermuara pada pemberdayaan peternak rakyat yang didanai oleh Dikti dengan program Kedairek.

Share

PT GGP Raih Dua Penghargaan TOP GRC Awards 2021

PT Great Giant Pineapple (GGP) meraih dua penghargaan dalam ajang TOP GRC Awards 2021, yakni TOP GRC 2021 #4 Star dan The Most Committed GRC Leader 2021 untuk Presiden Direktur PT GGP Bapak Iswanto. Penghargaan tersebut diterima oleh Head of Communication PT GGP Indra Ardiyanto pada puncak acara TOP GRC Awards 2021 yang digelar pada Kamis, 7 Oktober 2021 di Hotel Raffles, Jakarta.

Ajang TOP GRC Awards 2021 yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business mengusung tema The Strategic Role of GRC for Business Continuity in Pandemic Covid-19. Pada acara puncak TOP GRC Awards 2021, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto tampil secara virtual memberikan keynote speech.

Penghargaan yang diraih oleh PT GGP merupakan hasil dari penilaian yang dilakukan secara objektif dan independen dari tim dewan juri sejak 1 Juni hingga 14 September 2021. Peserta TOP GRC Awards 2021 diikuti oleh 880 perusahaan yang terdiri dari BUMN, perusahaan di pasar modal, dan perusahaan swasta nasional maupun multinasional.

Compliance and Risk Management Department PT GGP Sodugan Manullang mengatakan “Dalam melakukan aktivitas bisnis dan investasi, PT GGP telah menerapkan sistem perencanaan berdasarkan framework manajemen risiko, sehingga kemungkinan risiko menjadi lebih terukur. Begitu juga dalam kegiatan usaha, sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pertanian dan perkebunan terpadu, PT GGP juga telah menerapkan praktik praktik usaha perkebunan yang berkelanjutan,” ujar Sodugan Manullang.

Ketua Dewan Juri TOP GRC Awards 2021 Antonius Alijoyo mengatakan bahwa di masa pandemi Covid-19 peranan GRC semakin penting bagi banyak perusahaan. Dengan implementasi GRC yang baik, perusahaan-perusahaan dapat melalui masa masa sulit. “Ini berarti melalui kegiatan TOP GRC Awards, kita semua ikut berperan aktif dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan membantu perekonomian masyarakat,” ungkap Antonius.

Melalui penerapan prinsip GRC dan praktik keberlanjutan yang dilakukan, PT GGP optimis bisa terus tumbuh dan berkembang dengan tetap melindungi lingkungan, biodiversitas, dan meningkatkan hasil produksi secara berkelanjutan dalam jangka panjang.

Share

Dirjen Bea Cukai Kunjungi PT GGP

Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani melakukan kunjungan kerja ke PT Great Giant Pineapple (GGP) Terbanggi Besar, Lampung Tengah pada Selasa, 5 Oktober 2021. Kunjungan ke PT GGP dilakukan untuk memantau proses serta medapatkan feedback terkait pelayanan kepabeanan yang telah diberikan.

Turut mendampingi dalam kunjungan kerja tersebut Staf Ahli Bidang Penerimaan Negara, Direktur Fasilitas Kepabeanan, Direktur Audit Kepabeanan dan Cukai, Direktur Penindakan dan Penyidikan, Direktur Kepatuhan Internal, Kepala Kantor Wilayah DJBC Banten, dan Kepala Kantor Bea Cukai Bandar Lampung Esti Wiyandari.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Askolani melihat langsung fasilitas kepabeanan dan cukai yang diberikan pemerintah terhadap kegiatan bisnis dan aktivitas usaha PT GGP. “Melalui kunjungan lapangan ini terbukti bahwa PT GGP bisa tetap survive, kegiatan usaha tetap berjalan normal, dan optimis dengan jumlah pekerja yang banyak tidak ada yang di PHK,” ujar Askolani.

Lebih lanjut Askolani mengatakan bahwa kebertahanan usaha PT GGP dalam masa pandemi sangat membantu kegiatan sosial ekonomi di sekitar kawasan industri perkebunan. Hal tersebut akan dipetakan dan dimonitor agar pelaksanaan fasilitas yang diberikan bisa menjadi bahan masukan di tempat lain.

Corporate Affairs Director PT GGP Welly Soegiono menegaskan bahwa di masa pandemi Covid-19 volume produksi nanas kaleng menunjukan peningkatan, walaupun hilirisasinya tidak berjalan baik. “PT GGP bisa memproduksi kualitas yang bagus dengan kompetitif karena difasilitasi Bea Cukai,” ungkap Welly.

Welly berpendapat bahwa kebijakan bea cukai yang bagus harus didukung dengan kebijakan kementerian yang sama pula. Hal tersebut agar teknis hilirisasinya menjadi baik, sehingga kebijakan yang bagus bisa lebih dimaksimalkan. Selain itu, Welly berharap dengan adanya Authorized Economic Operator (AEO) bisa membantu proses hulu hingga hilir.

Di akhir kunjungan, Dirjen Bea Cukai Askolani beserta jajaran berkesempatan melihat dari dekat proses produksi nanas kaleng di Cannery dam diteruskan dengan meninjau usaha penggemukan sapi di PT Great Giant Livestock (GGL).

Share

Peresmian GGF Football Club : Menuju Profesional dan Meraih Prestasi

Pandemi Covid-19 membawa kebiasaan baru bagi lingkungan Great Giants Foods (GGF). Hal tersebut terlihat dengan menggeliatnya persepakbolaan di lingkungan GGF yang ditandai dengan peresmian GGF Football Club. Peresmian tersebut dilaksanakan di lapangan sepak bola BTN Kopkar Dwi Karya dengan mengusung tema “Membangun Pembinaan Menuju Profesional dan Raihlah Prestasi” pada Selasa, 28 September 2021.

Peresmian GGF Football Club dilakukan dengan pengguntingan pita, pemotongan tumpeng, dan tendangan bola pertama oleh Wakil Manajemen Supriono Loekito dan disaksikan oleh Pembina GGF Football Club Heri Subondo, Manajer Wiryo Saputra, Kadus VII Irsan, para pengurus, dan pemain.

Supriono Loekito dalam sambutannya mengaku bahwa dirinya pecinta sepak bola dan bangga dengan pemain lokal dan tim GGF FC baik senior maupun junior. “Dulu kita memiliki klub legendaris, pasukan inti Persilat di Divisi 3 yang cukup disegani, Lampung Sakti di Liga 2, dan mengakuisisi Badak Lampung. Komitmen manajemen sungguh luar biasa, agar kedepannya bisa lebih solid untuk meraih prestasi di masa depan” ujar Wakil Manajemen Supriono Loekito.

Manajer tim GGF Football Club Wiryo Saputra berharap dengan momentum ini bukan tidak mungkin GGF FC bisa lebih berprestasi. Hal tersebut dengan syarat harus ditekuni, bersungguh-sungguh, dan memiliki motivasi yang tinggi. Dukungan yang cukup dari GGF akan berdampak dengan ketangguhan GGF FC dari generasi ke generasi.

Wiryo juga mengatakan bahwa GGF FC merupakan bagian dari wadah olahraga sepak bola bagi pekerja dan keluarganya di GGF dan masyarakat sekitar pada umumnya. Adanya minat dan antusias yang tinggi pada sepak bola diharapkan mampu mengorbitkan atlet-atlet untuk tingkat nasional.

Lebih lanjut dikatakan bahwa pembinaan usia dini menjadi fokus jangka pendek dan jangka panjang GGF FC. Hal tersebut akan direalisasikan dengan segera didaftarkannya ke PSSI agar menjadi wadah resmi pembinaan usia dini sepak bola.

Share

Menkop UKM Lepas Ekspor Pisang Mas Perdana ke Singapura

Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki melakukan peresmian ekspor perdana pisang mas ke Singapura dan penyerahan bantuan sapi kepada petani mitra binaan PT Great Giant Pineapple (GGP) di Tanggamus, Lampung secara virtual pada Kamis, 30 September 2021.

Agenda tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak, serta pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid19. Pelepasan 144 box pisang mas ke Singapura dilaksanakan secara hybrid dan dirangkai bersamaan dengan penyerahan bantuan 10 ekor sapi kepada petani kemitraan yang tergabung dalam Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur, Desa Margodadi, Kecamatan Sumber Rejo, Tanggamus.

Seremonial pelepasan ekspor perdana pisang mas dilakukan oleh Bupati Tanggamus Dewi Handayani, Deputi Bidang Perkoperasian Ahmad Zabadi, serta Gubernur Lampung yang diwakilkan oleh Pelaksana Tugas Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kusnardi. Seremonial tersebut disaksikan pula oleh Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, Ketua Koperasi Produsen Tani Hijau Makmur Sigit Wicaksono dan para petani binaan yang juga dihadiri Bupati Kepahiang Hidayatullah Sjahid, dan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutan melalui virtual mengatakan sangat mengapresiasi setinggitingginya kepada Koperasi Tani Hijau Makmur yang telah melakukan ekspor perdana berupa komoditas pisang mas ke Singapura. Ia mengatakan bahwa melalui kemitraan strategis antara koperasi dengan PT GGP memberikan kepastian ketersediaan bibit pisang, tata kelola yang baik, standar pengemasan, trading kualitas pisang, hingga kepastian pasar.

Sementara itu Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi menyampaikan bahwa dalam rangka menunjang program pemerintah, Kementerian Perekonomian terus melakukan stimulasi dan kegiatan-kegiatan. Hal tersebut terbukti dengan pelepasan ekspor yang dilakukan Koperasi Tani Hijau Makmur di Tanggamus mampu menciptakan petani berdasi korporasi.

Corporate Affairs Director PT GGP Welly Soegiono menjelaskan bahwa pengembangan budidaya pisang mas luasnya sudah mencapai 450 hektar dan petani yang bergabung dalam kemitraan sudah mencapai 850 petani. Welly mengatakan bahwa awalnya petani diberikan bantuan dan bantuan tersebut terus bergulir sehingga bisa menjadi besar. Hal tersebut tidak lepas dari kolaborasi koperasi, pemerintah daerah, dan pemerintah provinsi.

Dalam kesempatan tersebut Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian menyampaikan bahwa pisang merupakan buah-buahan penyumbang devisa terbesar kedua untuk Indonesia dengan nilai 14,6 juta dollar AS (BPS:2018) atau sekitar Rp204 miliar. Pada masa pandemi pun masih bertahan dan produktivitas hasil pertanian yang baik di lampung tidak lepas dari keuletan masyarakat yang menggarap lahan perhutanan sosial dengan optimal.

Share

PT GGP Raih Penghargaan Deloitte’s Best Managed Companies

PT Great Giant Pineapple (GGP) menerima penghargaan Indonesia’s Best Managed Companies pada Agustus 2021. Penghargaan ini merupakan bagian dari program global Deloitte’s Best Managed Companies. Program tersebut menerapkan proses evaluasi untuk menilai kualitas manajemen bisnis di berbagai bidang, termasuk strategi, kecakapan dan inovasi, budaya dan komitmen, serta tata kelola dan keuangan.

PT GGP dianggap telah menunjukkan keberhasilan dan memiliki kontribusi terhadap industri dan ekonomi Indonesia. Seperti yang diketahui, PT GGP telah mengevaluasi strategi melalui inovasi perusahaan dalam menangani krisis akibat pandemi Covid-19.

Country Managing Partner Deloitte Indonesia, Claudia Law mengatakan bahwa “Setahun terakhir ini beberapa perusahaan bahkan seluruh industri mengalami stagnasi atau berjalan lambat. Perusahaan penerima penghargaan ini berhasil menunjukan kreativitas, inovasi, dan fokus pada sumber daya manusia,” ujar Claudia Lauw pada Kamis, 30 September 2021.

Manfaat utama dari program penghargaan menurut Deloitte Private Leader Indonesia Ali Mardi Djohardi salah satu nya adalah membuka peluang bagi para pemenang untuk berpartisipasi dalam workshop dan roundtable discussion serta bergabung dalam komunitas global perusahaan swasta terbaik.

CEO PT Great Giant Pineapple Iswanto mengatakan “Ini merupakan bukti bahwa PT GGP memiliki praktik manajerial terdepan sekaligus mengukuhkan posisi PT GGP sebagai pemimpin dalam industri nanas olahan. Merupakan suatu kehormatan PT GGP menerima anugerah penghargaan Best Managed Companies di Indonesia. PT GGP akan melanjutkan fokus pada kehidupan masyarakat yang bergizi dengan makanan berkualitas yang diproduksi secara berkelanjutan dan inovatif,” ujar Iswanto CEO PT GGP

Share

Deputi III KSP RI Verifikasi Lapangan Petani Pisang Mas Mitra PT GGP

Deputi III Kepala Staf Presiden (KSP) Republik Indonesia (RI) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Tanggamus, Lampung pada Kamis, 23 September 2021. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka verifikasi lapangan pengembangan program budidaya Pisang Mas kerjasama antara petani dengan PT Great Giant Pineapple (GGP).

Kedatangan rombongan Staf Kepresidenan disambut oleh Bupati Tanggamus Dewi Handajani dan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Hamid Heriansyah Lubis, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sukisno, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Catur Agus Dewanto, Camat serta Muspika Kecamatan Sumberejo dan perwakilan dari PT GGP Hendri Tanujaya.

Deputi III Panutan S. Sulendra Kusuma hadir bersama Tenaga Ahli Kedeputian III diantaranya Bustanul Arifin, Ali Erlangga, Siti Khairani Elhakim dan Syahid Izzulhaq. Kunjungan tersebut sekaligus dengan agenda pembahasan tentang subsidi pupuk dan diskusi langsung dengan kelompok tani kemitraan pisang mas.

Bupati Tanggamus Dewi Handajani dalam sambutannya berharap bahwa melalui kunjungan ini sektor-sektor yang menjadi unggulan di Kabupaten Tanggamus mendapat perhatian lebih dan terus berkembang. Hal tersebut agar dapat memberikan dampak positif bagi para petani dan masyarakat agar lebih sejahtera.

Hendri Tanujaya menjelaskan, bahwa PT GGP sejak tahun 2016 sudah bekerjasama dengan petani di Tanggamus terkait pengembangan budidaya pisang mas dengan model Creating Shared Value (CSV) agar petani dan perusahaan bisa sama-sama berkelanjutan.

Pengembangan kemitraan yang dilakukan PT GGP saat ini sudah dapat diekspor dan sebanyak 800 petani telah bergabung dengan luas lahan budidaya mencapai 400 hektar lebih. PT GGP berharap dengan yang diproduksi petani kemitraan bisa sesuai dengan yang diinginkan pasar.

Deputi III KSP RI Panutan S. Sulendra Kusuma menyampaikan bahwa salah satu tujuan kedatangannya adalah untuk memantau program-program yang menjadi prioritas nasional, yaitu menyejahterakan kehidupan petani.

“Saya melihat komoditas pisang mas ini sudah berjalan dengan baik, ada kerjasama antara produsen pisang dengan koperasi dan ada off taker-nya. Petani sangat bersemangat mengikuti program ini karena dalam hal menghubungkan dengan pasar mereka difasilitasi,” kata Panutan S.Sulendrakusuma

Setelah berdialog dengan petani dan memberikan masukanmasukan untuk menyempurnakan program-program yang berpihak dengan masyarakat, rombongan KSP juga melakukan peninjauan terhadap koperasi petani dan klaster pertanian pisang mas yang memasok kebutuhan ekspor pisang mas PT GGP.

Share