2021 September

Kunjungan Virtual UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PT Great Giant Pineapple (GGP) menerima kunjungan 300 mahasiswa dan 3 dosen dari Program Studi Agribisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang dilakukan secara daring dan dilaksanakan pada Jumat (24/9).

Head of Corporate Communication Indra Ardiyanto mengatakan “PT GGP menyambut baik kedatangan mahasiswa dan dosen dari Program Studi Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan ini memberikan kesempatan mahasiswa untuk bisa mengetahui tentang PT GGP dalam menjalankan bisnisnya. Diharapkan mahasiswa yang hadir bisa terinspirasi dan termotivasi dalam belajar dalam dunia agribisnis”.

Sementara itu Kepala Program Studi Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Akhmad Mahbubi,SP.,MM.,Ph.D mewakili civitas akademika menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh PT GGP kepada mahasiswa dan dosen yang hadir pada saat itu.

Akhmad Mahbubi,SP.,MM.,Ph.D menyampaikan bahwa program kunjungan virtual sebagai salah satu cara agar mahasiswa bisa mendekatkan diri dan belajar langsung mengenai operasional perusahaan yang bergerak di bidang hortikultural. Lebih lanjut Ia berharap dengan kegiatan ini membawa banyak manfaat untuk mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut Technical Support Solid Pack Quality Assurance Factory Foods PT GGP Randy Pramuditha Arifin memaparkan materi tentang The Sustainable of Agroindustry. Randy menjelaskan tentang perjalan panjang salah satu unit bisnis GGF yaitu PT GGP dalam menjalankan operasioanal produksinya dari tahun 1979 hingga saat ini.

Salah satu materi yang disampaikan mengenai penerapan integrated farming system yang ekosistemnya berawal dari tanaman di perkebunan, kemudian dipanen sehingga produk yang dihasilkan bisa didistribusi ke dalam dan luar negeri (ekspor). Dari proses pengolahan produk ada sisa yang bisa diolah menjadi pakan sapi. Kemudian dari kotoran sapi dapat diolah dan dihasilkan menjadi biogas yang juga bisa dimanfaatkan dalam operasioanl pabrik.

Kegiatan kunjungan virtual yang dilakukan oleh Program Studi Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ke dunia industri rutin dilaksanakan. Sebelum pandemi, UIN Syarif Hidayatullah melakukannya secara langsung (luring) akan tetapi pada saat pandemi Covid-19 ini dilakukan secara daring.

Di akhir acara, Kepala Program Studi Agribisnis Bapak Akhmad Mahbubi,SP.,MM.,Ph.D menyampaikan bahwa ia tidak menyangka sekaligus sangat mengapresiasi program zero waste dan Creating Share Value (CSV) yang dijalankan oleh PT GGP. Ia juga menyampaikan harapannya agar kedepannya Program Studi Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah dapat menjalin kerjasama dalam bentuk lain dalam bingkai pengembangan diri mahasiswa Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Share

Kepala Bidang Karantina Pertanian Lakukan Kunjungan Kerja ke PT GGP

PT Great Giant Pineapple (GGP) menerima kunjungan Kepala Badan Karantina Pertanian pada Selasa, 21 September 2021 di Terbanggi Besar, Lampung. PT GGP menjadi salah satu perusahaan yang diapresiasi oleh pemerintah melalui kunjungan Kepala Badan Karantina Pertanian karena telah memiliki kontribusi seperti yang diharapkan pemerintah Indonesia.

Kepala Badan Karantina Pertanian menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia memberikan respon luar biasa atas kerja perusahaan-perusahaan yang memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja, dan memberikan manfaat terhadap pengelolaan sumber daya manusia dengan baik.

Dalam kunjungan ke PT GGP, Badan Karantina Pertanian berharap bahwa kedepannya perusahaan besar mampu memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam bentuk kemitraan. Sehingga hal tersebut dapat berkesinambungan demi mencukupi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan dan membuka lapangan bisnis bagi masyarakat sekitar agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Corporate Affairs PT GGP Bapak Welly Sugiono turut hadir mendampingi kunjungan kerja tersebut. Beliau menjelaskan bahwa kedatangan Kepala Badan Karantina di GGP bertujuan untuk melihat langsung fasilitas yang sudah ada dan beberapa fasilitas lain yang bisa dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

Di akhir kegiatan rombongan berkesempatan meninjau proses produksi nanas kaleng, aktivitas panen buah nanas, usaha penggemukan sapi, dan usaha sapi perah yang sudah terintegrasi di PT GGP.

Share

Dukung Literasi Digital, PT GGP Beri 100 Subscription Kompas.id ke UGM

Dalam mendukung literasi digital, PT Great Giant Pineapple (GGP) berkontribusi dalam memberikan 100 subscription Kompas.id selama satu tahun kepada Universitas Gadjah Mada. Seremoni penyerahan subscription tersebut diterima oleh Rektor Universitas Gadjah Mada Bapak Prof. Ir. Panut Mulyono, M,Eng.,D.Eng.

Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Dari pada menghabiskan waktu untuk sekadar menjelajahi media sosial, masyarakat disarankan untuk menggunakannya demi melakukan hal-hal baik. Penggunaan waktu juga sebaiknya dimaksimalkan untuk mendukung produktivitas dalam menjalani hidup.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan diskusi mengenai literasi digital dengan judul “Banjir Informasi, Memilih Hoax, dan Fake News”. Fenomena publik untuk meneruskan begitu saja berita hoaks pernah menjadi kajian survei Litbang Kompas.

Menurut Pemimpin Redaksi Harian Kompas Sutta Dharmasaputra, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas November 2019, hanya 47 persen responden yang mengecek kebenaran informasi ke media yang dipercaya.

”Teman saya di Jepang, mayoritas justru (hanya) punya email. Ini berbeda dengan kita, orang Indonesia, yang lebih banyak bermedia sosial,” kata Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, pada Jumat, 10 September 2021 saat membuka diskusi literasi digital.

Diskusi literasi digital ini merupakan kerja sama antara harian Kompas dan Universitas Gadjah Mada dengan dukungan PT GGP yang memberikan 100 subscription kompas kepada Universitas Gadjah Mada.

Berdasarkan data per Januari 2021, orang Jepang rata-rata mempunyai 3,8 akun media sosial. Sementara orang Indonesia rata-rata mempunyai 10 akun media sosial yang tercatat sebagai tiga besar negara dengan kepemilikan akun media sosial terbesar.

”Karena orang Indonesia cenderung suka dengan dunia digital, maka memang perlu diedukasi. Edukasi dinilai penting supaya masyarakat tidak justru menjadi penyebar kabar bohong. Belum dibaca (isinya), baru baca judul, langsung diteruskan. Padahal isinya tidak benar,” ujar Prof. Ir. Panut Mulyono, M,Eng.,D.Eng.

Kementerian Komunikasi dan Informatika pun merilis ada 1.656 temuan isu hoaks selama 23 Januari 2020 hingga 22 Juni 2021. Banjir informasi membawa banyak dampak buruk, antara lain memicu kebingungan, perpecahan, dan mengganggu relasi keluarga.

Corporate Affairs Director PT GGP Bapak Welly Soegiono mengatakan bahwa pada era informasi daring ini diharapkan masyarakat dapat berpikir dengan jernih dan rasional agar tidak menjadi bumerang.

“Karyawan kami, perguruan tinggi, diharapkan ada critical thinking nya. Kami juga menganggap bahwa Kompas mempunyai produk jurnalistik yang paling berkualitas. Karena itu, Kompas kami gandeng untuk bersama-sama menyebarkan produk jurnalistik yang baik bagi UGM,” pungkas Welly Soegiono.

Pemberian subscription Kompas.id ini diharapkan dapat menjadi pintu gerbang bagi mahasiswa untuk dapat meningkatkan literasi digital. Langkah ini diambil untuk menciptakan penerus bangsa yang cakap dalam berliterasi sehingga tidak semakin banyak penyebaran berita bohong. Kegiatan ini diharapkan juga dapat menjadi wadah mahasiswa untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan positif dan bermanfaat.

Share

PT GGP Kantongi Sertifikat AEO dari Bea Cukai

PT Great Giant Pineapple (GGP), Terbanggi Besar mendapatkan sertifikat Authorized Economic Operator (AEO) dari Bea Cukai. Seremonial penyerahan sertifikat AEO dihadiri oleh jajaran Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Barat (Sumbagbar) dan jajaran manajemen PT GGP, sertifikat AEO tersebut diserahkan pada hari Selasa, 31 Agustus 2021 di Gedung guest house GGP. Penyerahan sertifikat diberikan secara langsung oleh Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung, Ibu Erti Wiyandari kepada Bapak Welly Sugiono, Corporate Affairs Director PT GGP.

Penyerahan sertifikat AEO oleh Tim AEO Pusat dari Direktorat Teknis kepada Board of Director merupakan salah satu persyaratan yang harus ditetapkan. Agenda tersebut telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.

Esti Wiyandari mengatakan bahwa yang harus digaris bawahi terkait penyerahan sertifikat AEO ini adalah proses setelahnya yang tidak kalah penting. Ada beberapa poin yang akan dilakukan, diantaranya terkait pemantauan dan evaluasi serta cara mempertahankan dan meningkatkan 13 kriteria yang menjadi persyaratan AEO tersebut.

Selaku Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung, Esti Wiyandari mengatakan, bahwa dengan mendapatkan sertifikat AEO diharapkan PT GGP mendapat berbagai kemudahan kepabeanan, salah satunya keuntungan atau benefit yang didapatkan perusahaan. Seperti yang diketahui bahwa salah satu fungsi Bea Cukai adalah memfasilitasi pelaku bisnis di wilayah kerjanya baik fasilitas fiskal maupun fasilitas prosedural, dan AEO masuk kedalam kategori fasilitas prosedural.

Prosedural yang difasilitasi oleh Bea Cukai dengan pemberian sertifikat ini adalah beberapa kemudahan untuk penelitian dokumen, prioritas penyederhanaan prosedur, kemudahan pembayaran secara berkala, dan pelayanan khusus oleh Clean Manager (CM).

“Begitu PT GGP disetujui AEO-nya, Bea Cukai langsung menunjuk CM yang nanti adalah head to head acara pelayanan kepabeanan, PT GGP bisa melakukan konsultasi apapun dengan CM yang sudah ditunjuk,” Ujar Esti Wiyandri.

Dengan profil PT GGP yang bagus selama ini di internal Bea Cukai dan kerjasama yang sudah terjalin, PT GGP berharap selalu menerapkan disiplin yang baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan dalam menjalankan aktivitas nya.

“Mudah-mudahan dengan mengantongi sertifikat AEO tidak membuat kami lengah. Selama ini terkait dengan sertifikasi, ketika PT GGP akan ekspor setidaknya ada 19 sertifikasi pendukung sebagai persyaratan, ini yang PT GPP lakukan dan kami menganggap sebagai tantangan,” Ujar Welly Sugiono Corporate Affairs Director PT GGP.

Bapak Welly Sugiono mengatakan bahwa sampai sekarang PT GGP bisa tumbuh dengan baik karena PT GGP tumbuh bersama dengan Direktorat Jenderal Bea Cukai. Jika mengingat kembali tahun-tahun lampau 1980-an, untuk melakukan ekspor tidaklah mudah karena harus membawa kontainer ke Jakarta, tapi sekarang semua berubah dan berkembang fasilitasnya seiring dengan perkembangan yang dilakukan oleh Bea Cukai.

“Boleh dibilang PT GGP bisa besar karena berjuang bersama Bea Cukai. Setiap permasalahan yang dialami PT GGP, Bea Cukai selalu merespon dengan baik dan akhirnya PT GGP bisa melakukan ekspor. Lampung, terutama Indonesia sudah berstatus sebagai supplier pineapple terbesar di dunia. Ini tidak luput dari kerjasama yang baik selama ini,” ujar Welly Sugiono.

Menutup sambutan Bapak Welly Sugiono, PT GGP berterima kasih atas dukungan baik selama ini yang diberikan oleh Bea Cukai, semoga kerjasama yang dilakukan bisa menjadi contoh di tempat lain.

Share

Partisipasi ITN-LOB Dalam Program “Safe and Healthy Farm” Bersama Gamatala Unila

GAMATALA (Gabungan Mahasiswa Tanah Unila) Fakultas Pertanian Universitas Lampung menyelenggarakan kegiatan P3D (Program Pengembangan Pemberdayaan Desa) yang bertajuk Pengembangan dan Pemberdayaan Sistem Pertanian Semi Urban “Safe and Healthy Farm” di Desa Pinang Jaya Kemiling pada Kamis, 26 Agustus 2021. Acara tersebut dibuka dan dihadiri oleh Lurah Pinang Jaya Bapak Ujang Sarbini berserta istri, Dosen Ilmu Tanah Universitas Lampung Ibu Winih Sekaringtyas Ramadhani S.P.,M.P dan perwakilan TIM ITN-LOB Bapak Eko Famuji Ariyanto selaku Head of LOB Production serta TIM ITN Community Development dan Digital Marketing.

Dalam kegiatan tersebut TIM ITN-LOB hadir dan berkesempatan memberikan materi dan informasi mengenai pertanian organik, terutama tentang pupuk organik dan kompos. Selain itu TIM ITNLOB juga memperkenalkan pupuk hayati cair LOB dan pupuk Great Giant Biocompost, mulai dari proses produksi, kandungan, keunggulan, manfaat, serta cara penggunaanya. Karena pupuk organik berkualitas ini sudah tersertifikasi organik dan terdaftar izin edar nya secara resmi, maka sangat terjaga dan terjamin kualitasnya.

TIM ITN-LOB dalam kesempatan ini memberikan bantuan pupuk hayati cair LOB dan kompos kepada warga Desa Pinang Jaya dengan harapan dapat dipergunakan dengan baik, mengingat warga Desa Pinang Jaya sudah sangat aktif dalam melakukan kegiatan pertanian organik di lingkungannya. Salah satunya melakukan kegiatan urban farming dan hidroponik bersama di greenhouse yang terletak di belakang Balai Desa Pinang Jaya.

Melalui kegiatan P3D (Program Pengembangan Pemberdayaan Desa) diharapkan warga desa mendapat pengetahuan dan bisa mengimplementasikan sistem pertanian organik berkelanjutan yang dimulai dilingkungan terdekat seperti di perkarangan rumah masing-masing sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup, menciptakan kehidupan yang lebih baik, dan dapat hidup sehat.

Share

Wakil Bupati Jembrana Kunjungi Kebun Pisang Cavendish

Wakil Bupati (Wabup) Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna, melakukan kunjungan ke perkebunan pisang cavendish di Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana pada Sabtu, 21 Agustus 2021. Dalam melakukan kunjungannya, Patriana Krisna didampingi oleh Camat Pekutatan I Wayan Yudana untuk melihat secara langsung kebun pisang cavendish yang dikelola oleh PT Nusantara Segar Abadi (NSA) di atas lahan milik Pemerintah Provinsi Bali.

Kunjungan dilakukan selain untuk melihat langsung tanaman pisang cavendish di lahan seluas 50 hektar milik provinsi Bali, Wabup Patriana Krisna juga melihat tempat proses pemilahan, proses packing pisang, hingga siap di distribusikan ke masyarakat. Hal tersebut disampaikan Wabup Patriana Krisna, bahwa potensi pasar yang dapat dijangkau masih sangat bagus, karena kebutuhan pasar khususnya pasar lokal di Bali sendiri untuk buah pisang masih cukup tinggi.

Patriana Krisna menyampaikan bahwa hingga saat ini, kebutuhan pasar belum tercukupi jika hanya mengandalkan hasil produksi pisang dari Kabupaten Jembrana. “Saya berpikir Kabupaten Jembrana, potensinya sangat luar biasa, kebutuhan pasar yang sudah ada masih belum terpenuhi permintaan produksi pisangnya,” ucap Wabup Patriana Krisna.

Setelah melakukan kunjungan dan melihat langsung tempat dan proses pengolahan pisang cavendish, Wabup Patriana Krisna, yang berasal dari Kelurahan Tegal Cangkring meminta agar dapat menjalin kerjasama dengan para petani lokal. Harapannya peluang yang baik ini dapat terus dikembangkan dan mendatangkan pemasukan bagi para petani di Jembrana.

“Jadi masih potensial sekali untuk dikembangkan, bahkan dapat membentuk kerjasama dengan petani lokal sehingga potensi pasar yang sudah ada bisa terpenuhi,” imbuhnya.

Bagi PT NSA yang merupakan anak perusahaan dari PT Great Giant Pineapple (GGP), bermitra dengan petani lokal memang bukan suatu hal yang asing. PT GGP sudah menjalankan kemitraan dengan petani lokal dalam proses produksinya di Lampung. Melihat kebutuhan pasar yang ada, tentunya bermitra dengan petani lokal adalah peluang yang baik untuk memaksimalkan produksi.

Hal ini senada juga dengan yang disampaikan oleh Kepala Operasional PT NSA Rahmat, bahwa Bali sendiri saat ini kebutuhan buah pisang masih sangat tinggi, dalam satu minggu dapat mencampai 4000 box, sedangkan hasil produksi baru bisa mencapai 1000 box dalam satu minggu.

Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pasar masih sangat kurang, maka dengan adanya potensi dan peluang yang sangat besar bagi petani lokal untuk ikut mengembangkan pertanian kebun pisang cavendish. Terlebih saat ini masih pandemi dan pertanianlah merupakan salah satu solusi untuk menggerakan kembali roda perekonomian.

Rahmat juga menambahkan bahwa proses panen pisang yang memiliki warna, tekstur, dan rasa sangat menarik serta penampilan seperti Pisang Ambon, ini hanya dilakukan satu tahun sekali di masa tanam pertama. Selanjutnya, jika sudah berbuah kembali, panen dapat dilakukan setiap bulan, bahkan setiap mingg. Menurut Rahmat, panen setiap minggu dapat menghasilkan kurang lebih 16 ton atau 1200 box,” imbuhnya.

Inovasi dan pengembangan masih terus dilakukan oleh PT NSA dalam menjalankan produksinya di Jembrana Bali. Hal ini dilakukan untuk menopang kebutuhan pasar sekitar akan pisang cavendish. Selain itu, inovasi tentunya juga dilakukan untuk memberikan dampak baik bagi masyarakat sekitar.

Produksi dan pemenuhan kebutuhan pasar memang saat ini merupakan hal utama yang terus ditunjang. Tetapi disisi lain, sebagai sebuah perusahaan tentunya memiliki tanggung jawab untuk memberikan pengaruh baik bagi masyarakat sekitar dengan memberikan nilai-nilai yang menguntungkan kedua belah pihak.

Share

Re.juve Gelar Webinar Bahaya Salah Asupan Saat Pandemi dan Isoman

Konsumsi sayur dan buah setiap harinya sangat baik bagi kesehatan. Namun, banyak orang mengonsumsinya dengan gula atau pemanis tambahan sehingga membuatnya menjadi minuman tinggi kalori yang dapat menggemukkan. Menurut ahli gizi dr Juwalita Surapsari, M.Gizi., SpGK, tidak ada panduan yang secara khusus menyebutkan batasan konsumsi jus sayur dan buah harian.

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah kandungan jus tersebut dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian atau tidak. Pastikan bahwa jus tersebut hanya merupakan alternatif untuk memenuhi asupan sayur dan buah harian kita.

“Alternatif artinya makanan segar yang kita konsumsi langsung tidak boleh ditinggalkan, tetap dimakan. Tidak semata-mata sumbernya dari jus saja.” Hal itu diungkapkannya dalam webinar bertajuk Bahaya Salah Asupan di Tengah Pandemi dan Isolasi Mandiri bersama Rejuve, Rabu 18 Agustus 2021.

Beberapa orang hanya mengonsumsi jus sayur dan buah untuk melakukan detoksifikasi. Menurut Juwalita, hal itu diperbolehkan namun dibatasi hanya dijalankan maksimal tiga hari. Sebab, menurut penelitian, kecil kemungkinan kita akan mengalami kekurangan nutrisi lain jika hanya menjalaninya selama tiga hari.

Selain itu, ada anggapan bahwa konsumsi sayur dan buah dalam bentuk jus dianggap mengurangi kandungan serat di dalamnya. Menurut Juwalita, kemungkinan memang ada kandungan serat yang hilang dengan mengolah sayur dan buah menjadi jus. Namun, tidak 100 persen kandungan seratnya hilang.

Agar minum jus tetap bisa membantu memenuhi asupan sayur dan buah harian, kita dapat mengombinasikan beberapa sayur dan buah sehingga mendapatkan manfaat lebih. Sementara itu, CEO dan Presiden Direktur Re.juve, Richard Anthony mengatakan, jumlah konsumsi jus bergantung pada tujuan masing-masing orang.

Untuk kebutuhan detoksifikasi, kita bisa mengonsumsi beberapa botol dalam sehari demi memenuhi kebutuhan serat dan nutrisi. Pada periode detoks seseorang tidak mengasup makanan lain, maka tidak perlu khawatir akan mengonsumsi kebanyakan kalori. Namun, pada pola makan normal, jus segar tanpa gula, seperti Re.juve, dapat menjadi alternatif minuman sehat

Share